Upaya Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Wisata Edukasi Hutan Kota Berbasis Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) (Studi Pada Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trengga

Main Author: Sari, Leviana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118903/
Daftar Isi:
  • Hutan kota merupakan komponen ruang terbuka hijau (RTH) yang berfungsi untuk menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota. Wisata edukasi hutan kota Trenggalek adalah salah satu bagian dari RTH Kabupaten Trenggalek yang memiliki tujuan untuk memberikan ruang publik yang dapat dijadikan sebagai wahana pendidikan lingkungan bagi masyarakat Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang upaya pemerintah daerah dalam pengembanagn wisata edukasi hutan kota berbasis pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pada proses pengembangannya wisata edukasi hutan kota Trenggalek mengalami beberapa kesulitan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknik analisis data model interaktif menurut Miles, Hubberman danSaldana. Maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Penyediaan sarana dan prasarana, dukungan anggaran, dan hasil pengembangan wisata edukasi hutan kota bila Dilihat dari aspek pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), Faktor penghambat serta pendukung yang mempengaruhi wisata edukasi hutan kota berbasis pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wisata edukasi hutan kota Trenggalek masih pada tahap pembangunan infrastruktur fisik dan dalam proses pembangunan infrastruktur pendukung pada tahun 2016. Anggaran yang digunakan dalam pengembangannya adalah dana APBD. Pengembangan wisata edukasi hutan kota telah memberikan dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat sekitar wisata edukasi hutan kota. Dampak sosialnya adalah dengan adanya wisata edukasi hutan kota maka akan memberikan wadah untuk sosialisasi masyarakat dan interaksi masyarakat. Dampak lingkungannya adalah memberikan pendidikan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang bersih bagi masyarakat. Faktor yang menghambat pengembangan ini adalah kurangnya komitmen dari SKPD yang terlibat secara langsung dan kondisi tanah wisata edukasi hutan kota yang cenderung tandus. Faktor pendukungnya yaitu dukungan dari KOMUNITAS HUTAN KOTA (KOMPI HUKO) dan masyarakat Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan itulah diperlukan komitmen dan kerjasama dari seluruh dinas yang terkait, masyarakat, KOMPI HUKO, serta perlunya kerjasama dengan pihak swasta agar pengembangan wisata edukasi hutan kota dapat cepat diselesaikan sesuai dengan rencana.