Mitigasi Bencana Dalam Penanggulangan Daerah Rawan Air Bersih Melalui Program Water Treatment (Studi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten Bojonegoro)

Main Author: Ardhini, FauziaAnggie
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118824/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Bojonegoro adalah salah satu kabupaten yang tidak terlepas dari permasalahan bencana kekeringan air bersih. Untuk itu dibutuhkannya suatu manajemen bencana yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Dalam manajemen bencana, terdapat mitigasi bencana (tahap pra bencana). BPBD dalam mitigasi bencana membuat program water treatment. Program ini dinggap akan mampu mengurangi dampak kekeringan air bersih di desa-desa kekeringan. Penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang mitigasi mencana melalui program water treatment. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model Seidel. Dilaksanakan di BPBD Kabupaten Bojonegoro, Desa Karangdinoyo dan Desa Sidomulyo. Penelitian ini dibatasi 2 fokus penelitian, yaitu (1) Pelaksanaan mitigasi bencana dalam penanggulangan daerah rawan air bersih melalui program water treatment; (2) Faktor yang mendukung dan menghambat mitigasi bencana dalam penanggulangan bencana daerah rawan air bersih melalui program water treatment. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) Pelaksanaan mitigasi bencana kekeringan air bersih oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro melalui program water treatment perlu dilaksanakan. Program water treatment baru pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015 dengan water treatment sederhana untuk menghasilkan air baku rumah tangga (mandi, mencuci, dll) sebagai penanggulangan bencana jangka panjang yang akan digunakan pada kekeringan musim kemarau berikutnya. Program water treatment ini memanfaatkan embung atau geomembran yang ada di disa kekeringan atau terdampak kekeringan; (2) Faktor pendukung dan penghambat terdiri dari a) Faktor pendukung berupa komitmen yang kuat dari BPBD dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam penanggulangan bencana serta adanya dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jatim dalam pelaksanaan program water treatment; b) Faktor penghambat berupa belum dianggarkannya anggaran untuk water treatment dalam pengeluaran BPBD tahun 2015 serta kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentan program dan kebencanaan. Rekomendasi yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian ini adalah mitigasi bencana BPBD Kabupaten Bojonegoro melalui program water treatment perlu dilanjutkan dengan kapasitas program water treatment yang lebih besar dan lebih modern.