Perencanaan Preventive Maintenance pada Mesin Hoist Crane Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II
Daftar Isi:
- PT. Timur Megah Steel merupakan perusahaan yang bergerak pada pengolahan baja gulungan menjadi produk-produk pengikat. Produk utama yang dihasilkan adalah mur dan baut. Untuk memastikan produksi agar tetap berjalan, perusahaan dituntut untuk terus menjaga kondisi mesin-mesinnya baik mesin-mesin produksi maupun mesin-mesin pendukung produksi. Hoist crane merupakan salah satu mesin pendukung yang berperan dalam material handling. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa downtime mesin hoist crane merupakan yang tertingi diantara mesin-mesin lainnya dengan persentase 74,15%. Hal ini menyebabkan kerugian bagi perusahaan antara lain terjadi penumpukan material dan biaya perawatan semakin mahal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengurangi downtime dan mengoptimalkan aktifitas perawatan terhadap mesin. Penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II. Metode ini digunakan karena dapat menentukan prioritas penanganan komponen, interval perawatan, biaya perawatan, serta jenis perawatan yang tepat terhadap komponen mesin. Tahapan pertama pada metode ini adalah memahami hubungan fungsi antar komponen dengan membuat Functional Block Diagram (FBD). Selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah terkait kegagalan komponen dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi kegagalan untuk setiap komponen yang digunakan untuk menghitung biaya perawatan dan interval perawatan optimal. Tahapan terakhir adalah membuat usulan jadwal perawatan dengan menggabungkan beberapa interval perawatan. Jenis perawatan yang tepat didapatkan dari RCM II Decision Worksheet dimana setiap komponen memiliki perlakuan perawatan yang berbeda-beda. Hasil perhitungan menunjukkan terdapat 5 komponen kritis pada mesin hoist crane yaitu komponen brake lining, kabel push button, bearing, wheel trolley, dan wire rope. Komponen brake lining memiliki interval perawatan optimal sebesar 200,68 jam dengan biaya perawatan sebesar Rp 27.889.308. Komponen kabel push button memiliki interval perawatan optimal sebesar 205,793 jam dan total biaya perawatan sebesar Rp 27.738.690. Komponen bearing memiliki interval perawatan optimal sebesar 414,583 jam dan total biaya perawatan sebesar Rp 8.361.060. Komponen wheel trolley memiliki interval perawatan optimal sebesar 474,147 jam dan total biaya perawatan sebesar Rp 12.616.138. Komponen wire rope memiliki interval perawatan optimal sebesar 427,646 jam dan total biaya perawatan sebesar Rp 17.012.622. Jenis perawatan untuk komponen brake lining, kabel push button, wire rope, dan wheel trolley adalah scheduled oncondition task. Sedangkan komponen bearing memiliki jenis perawatan berupa scheduled discard task.