Analisis Determinan Entrepreneurial Orientation Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Pada Pemilik UKM Di Kota Pasuruan)
Main Author: | MuhammadMaharsa, Bulky |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/118258/ |
Daftar Isi:
- Entrepreneurial Orientation merupakan bagian dari Kewirausahaan. Tahap ini merupakan bagian dari proses kewirausahaan. Memahami fenomena Entrepreneurial Orientation sebagai salah satu kekuatan yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan jalannya proses kewirausahaan dan dapat menumbuhkan pola perilaku kewirausahaan yang diterapkan untuk mempertahankan usaha. Lebih lanjut, entrepreneurial orientation dapat menjelaskan gambaran keseluruhan dari kegiatan kewirausahaan dengan memberikan pengetahuan tentang berbagai dimensi dari entrepreneurial orientation. Terdapat 5 Dimensi dari entrepreneurial orientation yaitu Inovativeness, Proactiveness, Risk taking (Miller, 1983), Autonomy Orientation dan Competitive Aggressiveness (Lumpkin & Dess, 1996). Berdasarkan tinjauan literatur yang luas dan pengumpulan bukti empiris, studi ini mengkaji sejauh mana suatu Usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada di Kota Pasuruan mengetahui dan menerapkan konsep entrepreneurial orientation. Selain itu, penelitian ini mengekplorasi faktor-faktor dominan dalam entrepreneurial orientation yang di terapkan pada UKM di Kota Pasuruan. dan sebagai penelitian yang bersifat confirmatory factor analysis terhadap pendapat Lumpkin dan Dess (1996) yaitu menyatakan semua faktor-faktor dalam entrepreneurial orientation kemungkinan hadir dalam sebuah organisasi bisnis, tetapi tidak semua faktor terkadang diterapkan dalam organisasi bisnis, ada beberapa hal yang dioptimalkan untuk menjadi prioritas. Artinya, sejauh mana masing-masing faktor berguna untuk memprediksi peluang keberhasilan suatu bisnis. Maka faktor tersebut yang terus dioptimalkan untuk diterapkan. Peneliti mencoba mengkaji ulang dimensi entrepreneurial orientation yang di terapkan di UKM Kota Pasuruan. banyak ditemui entrepreneurial orientation diterapkan di luar negeri. Namun, sedikit ditemui penelitian hingga saat ini yang mengkaji entrepreneurial orientation apabila di terapkan di usaha yang ada di Indonesia, atau dalam penelitian ini berfokus pada UKM yang ada di Kota Pasuruan. dan penelitian ini bertujuan melengkapi hal tersebut dan menjadikan kajian untuk melengkapi studi tentang kewirausahaan. Penting untuk di pahami dengan pemilik UKM yang ada di Kota Pasuruan memahami konsep entrepreneurial orientation, mereka dapat memahami dimensi-dimensi yang terdapat dalam entrepreneurial orientation dan menjadikan konsep entrepreneurial orientation sebagai bahan pertimbangan untuk menjalankan usaha mereka. Oleh karena hal tersebut, dalam rangka memperluas perspektif bisnis dalam konteks entrepreneurial orientation, penelitian ini mengkaji tentang “Analisis Determinan Entrepreneurial Orientation Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) (Studi Pada Pemilik UKM Di Kota Pasuruan)” Studi ini memberikan bukti empiris menunjukkan bahwa pendapat dari Lumpkin dan Dess (1996) yang menyatakan tidak semua dimensi dari entrepreneurial orientation di terapkan dalam unit bisnis adalah benar. Dalam penerapan entrepreneurial orientation yang berfokus pada pemilik UKM di Kota Pasuruan mendapatkan hasil yaitu hanya terdapat 4 dimensi yang diterapkan masing-masing dari yang paling dominan hingga paling rendah yaitu Innovativeness, competitive aggressiveness, personal initiative/proactiveness, dan yang terakhir adalah risk taking. Dan menggabungkan dimensi autonomy dalam penerapan entrepreneurial orientation pada UKM di Kota Pasuruan. dengan bergabungnya autonomy memunculkan keterkaitan item dari dimensi risk taking dan dimensi personal initiative/proactiveness yang menjadi temuan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang digunakan untuk menguji secara empiris hipotesis yang berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi untuk mengadakan pengambilan gambar terhadap lokasi penelitian, produk yang ditawarkan dan gambar yang dianggap penting mendukung penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pemilik UKM di Kota Pasuruan. Yang berjumlah 90 pemilik UKM dari total 641 pemilik UKM di Kota Pasuruan yang telah terdaftar dalam Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag Kota Pasuruan). Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis faktor menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) digunakan sebagai sarana metode statistik untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian. Skripsi ini memiliki sejumlah kontribusi dan memiliki beberapa implikasi terutama bagi Pemerintah Kota Pasuruan, Tenaga Pendidik dan Pelaku usaha. dari informasi yang diberikan oleh studi ini yang berkaitan dengan determinasi dominan dalam entrepreneurial orientation. Penelitian ini juga memberikan kontribusi untuk disiplin ilmu kewirausahaan dalam konteks entrepreneurial orientation dengan menyediakan bukti bahwa entrepreneurial orientation apabila diterapkan di Indonesia khususnya di Kota Pasuruan berbeda dengan entrepreneurial orientation yang diterapkan di Texas Amerika Serikat oleh Lumpkin dan Dess (1996). Selain hal tersebut penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti masa yang akan datang apabila ingin mengkaji tentang entrepreneurial orientation dalam objek penelitian yang berbeda.