Pengaruh Posisi Kemiringan Wadah Dan Jenis Media Dengan Sistem Vertikultur Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada Merah(Lactuca Sativa L.)
Main Author: | Risky, Dianita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11825/1/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/2/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/3/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/4/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/5/BAGIAN%20DEPAN.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/6/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/7/LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/11825/ |
Daftar Isi:
- Selada (Lactuca sativa var. Crispa) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah dingin maupun tropis. Selada memiliki daun yang bergerigi dan berombak, berwarna hijau segar dan ada juga yang berwarna merah (Sumarni, 2001). Seiring dengan perkembangan teknologi dibidang pertanian, produksi dan kualitas selada dapat ditingkatkan dengan penerapan sistem vertikultur. Budidaya sayuran daun secara vertikultur merupakan cara bercocok tanam yang menjadi alternatif seiring dengan terbatasnya lahan pertanian. Penerapan vertikultur sendiri yaitu memanfaatkan lahan sempit yang tidak produktif menjadi lahan sempit yang produktif, Media yang dapat digunakan untuk vertikultur hendaknya bersifat poros dan ringan. Menurut Susanto (2002). Budidaya vertikultur dengan menggunakan model karpet yang di pasang pada dinding memiliki kelemahan dari segi penerimaan cahaya, untuk menambah cahaya yang jatuh ke permukaan wadah tanam maka perlu upaya untuk memiringkan wadah tanam semi horizontal dengan posisi kemiringan media 15 ̊ sampai 30 ̊. Kemiringan ini dari segi penerimaan cahaya ini lebih baik tetapi dari segi irigasi ada aliran air yang terbuang saat penyiraman dibanding dengan posisi kemiringan yang tegak lurus. Untuk mengurangi infiltrasi atau Run off maka di tambah jumlah komposisi dari media tanam yaitu kompos untuk memegang air. Oleh karena itu di perlukan penelitian tentang pengaruh posisi kemiringan media dan jenis media dengan sistem vertikultur terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Tujuan dari penelitian ini ialah mencari interaksi Posisi Kemiringan Media dan jenis media yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada sistem vertikultur.. Hipotesis dari penelitian ini ialah diduga perlakuan Posisi Kemiringan Mediadan jenis media memberikan perlakuan terbaik pada pertumbuhan dan hasil selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) pada sistem vertikultur. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Bibit Tunggulwulung milik Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Malang Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada bulan Februari hingga Maret 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) atau split splot design, yang terdiri atas Petak Utama (PU) yaitu A1= Posisi Kemiringan Media 90 ̊, A2= Posisi Kemiringan Media 15 ̊, A3= Posisi Kemiringan Media 30 ̊ dan Anak Petak (AP) B1= cocopeat dan arang sekam 1:1, B2= cocopeat, arang sekam dan kompos 1:1:1, B3= cocopeat, arang sekam dan kompos 1:1:2. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan terdiri dari 8 kantong sehingga terdapat 216 tanaman.Variabel pengamatan yang digunakan adalah panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot konsumsi tanaman. Analisa data menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan interaksi Posisi Kemiringan Media dan jenis media tanam memberikan hasil yang berbeda nyata pada tanaman selada merah terhadap semua parameter pertumbuhan yaitu panjang tanaman, jumlah daun, intensitas cahaya matahari pada umur pengamatan 35 hingga 42 hst. Pada parameter panen yaitu luas daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi. Secara keseluruhan didapatkan hasil yang lebih tinggi menggunakan media tanam cocopeat, arang sekam dan kompos 1:1:1 dibandingkan dengan media lainnya. Dari penelitian ini didapatkan bahwa perlakuan Posisi Kemiringan Media 15 ̊ dengan media tanam cocopeat, arang sekam dan kompos 1:1:1 memiliki hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan lain pada panjang tanaman, jumlah daun, intensitas cahaya matahari, luas daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi.