Daftar Isi:
  • Jawa Timur merupakan salah satu daerah terbaik dalam bidang pertanian. Kondisi lahan, cuaca dan iklim Jawa Timur cukup menunjang dalam peningkatan sektor pertanian. Jagung menjadi salah satu komoditas di sektor pertanian yang dapat dibudidayakan di Jawa Timur. Menurut Badan Pusat Statistik (2016), produksi jagung Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 sebesar 5,7 juta ton. Peningkatan terjadi pada tahun 2015 yang mampu memproduksi jagung sebesar 6,13 juta ton, jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 6,86 persen. Wilayah sentra jagung Jawa Timur salah satunya yaitu berada di Kabupaten Lamongan. Daerah yang terletak di pantai utara Jawa Timur ini merupakan salah satu wilayah yang dapat menghasilkan produksi jagung dengan hasil yang cukup tinggi. Hasil produksi yang dapat dihasilkan pada tahun 2016 sebesar 378.977 ton/tahun dan produktivitas yang mampu dihasilkan Kabupaten Lamongan pada tahun 2016 sebesar 6,246 ton/ha (BPS,2017). Dukungan pemerintah setempat berupa pemberian benih unggul jagung kepada petani juga dilakukan, benih jagung jenis hibrida DK959. Jenis jagung yang banyak diproduksi oleh petani di Kabupaten Lamongan yaitu jagung sebagai bahan baku pakan ternak. Petani banyak menjual hasil panen berupa jagung pipil kering. Jagung pipil dalam pemanfaatan nya digunakan sebagai bahan baku industri seperti pakan ternak. Kecamatan Paciran merupakan pemilik lahan panen terluas di Kabupaten Lamongan sebesar 9.304 ha jika dibandingkan dengan beberapa kecamatan lainnya di wilayah Lamongan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif, dan biaya petani. Selain itu, dalam penelitian ini juga mengetahui kecenderungan dari karakteristik responden. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Daerah ini dipilih dengan pertimbangan sebagai salah satu daerah sentra jagung yang terdapat pada daerah Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2017. Dalam menentukan responden, penelitian ini menggunakan metode Stratified random sampling. Langkah awal untuk menentukan responden dengan cara membuat pengelompokan untuk responden. Responden di kelompokkan sesuai dengan luas lahan yang dimiliki oleh petani di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kab.Lamongan, Jawa Timur. Pada survei awal, didapatkan jumlah populasi petani sebanyak 205 petani yang sesuai dengan kriteria penelitian. Dari jumlah tersebut, peneliti mengambil 30% populasi sebagai sampel. Sampel yang digunakan 62 petani. Pemilihan petani dilakukan secara acak sesuai dengan pengelompokan. Teknik penggambilan data menggunakan Data Envelopment Analysis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, rata-rata pada efiensi teknis, alokatif dan biaya petani belum dapat mencapai tingkat full efisien. Karakteristik responden terdapat 3 karakteristik yaitu usia, tingkat pendidikan dan jumlah tangungan keluarga. Sebagian besar petani merupakan petani dengan usia kerja produktif, namun secara pendidikan sebagian besar petani memiliki pendidikan rendah yaitu SD. Jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki oleh petani hanya berkisar 1 orang hingga 3 orang. Saran mengurangi penggunaan input sangat direkomendasikan kepada petani agar petani yang masih inefisien dapat lebih efisien. Peran penyuluh untuk mentransfer informasi kepada petani sangat dibutuhkan secara berkala. Pendidkan non formal petani sangat dibutuhkan untuk membantu petani mencapai tingkat efisiensi.