Gaya Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi Pada Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara RI)

Main Author: AdamMardjunin, Hazmi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/118169/
Daftar Isi:
  • Kepemimpinan yang ada pada Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara mempengaruhi bagaimana kinerja yang akan dihasilkan oleh para pegawainya. Dengan terbatasnya sumber daya manusia yang ada, diperlukan dorongan, motivasi, serta pengawasan dan komunikasi yang baik dari pemimpinnya untuk menciptakan kinerja yang baik dan mewujudkan tujuan organisasi. Dengan kekurangannya suber daya ini, terkadang membuat para pegawai menjadi tergesa-gesa dan terburu-terburu dalam menyelesaikan tugas tersebut. Oleh sebab itu diperlukan gaya kepemimpinan yang tepat yang nantinya diharapkan dengan adanya kepemimpinan yang baik tersebut kinerja pegawai yang ada di Asisten Deputi Kementerian Sekretariat Negara RI akan semakin meningkat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) Gaya kepemimpinan Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara meliputi: pengambilan keputusan, komunikasi, dan pemberian pengawasan oleh pimpinan (2) kinerja pegawai yang dihasilkan pada bagian Humas Kementerian Sekretariat Negara meliputi: kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interkatif Milles, Huberman, dan Saldana dengan tahap pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pimpinan pada Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara RI adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dengan gaya kepemimpinan tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan kinerja pegawai, seperti tercapainya terget, kualitas, serta kuantitas dan kedisiplinan kerja pegawai di Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara RI. Keberhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari peran pemimpin dalam berkomunikasi dan melakukan pengawasan. Pemimpin melakukan komunikasi dua arah dimana selain pemimpin memberikan bimbingan dan arahan, pemimpin juga meminta pendapat dari para orang yang di pimpin olehnya. Terjadinya hal seperti ini, segala informasi baik dari pimpinan kepada bawahan dan juga sebaliknya dapat berjalan dengan lancar sehingga pemimpin berhasil menciptakan komunikasi yang ideal bagi atasan dan bawahan. Namun dalam melaksanakan kinerjanya, para pegawai masih terdapat kekurangan seperti rendahnya sumber daya yang ada untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga dalam melakukan pekerjaan menjadi terburu-buru. Adapun saran yang diberikan oleh peneliti adalah dapat dilakukannya perekrutan pegawai seperti pegawai-pegawai magang, atau tenaga kerja bantuan dari pemerintah.