Eksplorasi dan Uji Potensi Khamir sebagai Agens Bioremadiasi Residu Fungisida Berbahan Aktif Ziram secara In Vitro
Daftar Isi:
- Kebutuhan bahan pangan yang tinggi membutuhkan penyedia bahan pertanian yang tinggi. Namun kendala yang sering dihadapi petani adalah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tinggi. Sehingga pemenuhan kebutuhan bahan pertanian menjadi terhambat. Banyak petani di Indonesia menggunakan pestisida untuk mengendalikan serangan OPT. Penggunaan pestisida yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan residu pestisida. Residu pestisida merupakan senyawa pestisida yang tertinggal di tanah atau tanaman yang akan terus bertambah jika tidak di degradasikan. Tanah yang terdapat residu pestisida yang tinggi dapat mengurangi hasil produksi tanaman budidaya. Saat ini banyak upaya untuk mendegradasi residu pestisida salah satunya dengan menggunakan mikroba. Mikroba yang sering digunakan untuk mendegradasi residu adalah jamur, bakteri, dan khamir. sebagai agens bioremediasi untuk mendegradasi pestisida ziram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi khamir dalam mendegradasi residu pestisida ziram. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium penyakit tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari hingga Oktober 2017. Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahapan yaitu eksplorasi khamir dari lahan yang terdapat residu fungisida ziram hingga didapatkan isolat murni dan isolasi jamur Alternaria pord sebagai indikator pada uji degradasi fungisida ziram oleh khamir. Khamir yang diperoleh dari hasil eksplorasi kemudian di identifikasi hingga tingkat genus. Dari hasil identifikasi diperoleh 5 isolat khamir yaitu Pichia sp., Rhodotorulla sp., Arxiozyma sp., Saccharomyces sp., dan Candida sp. Khamir tersebut disimpan menjadi stock culture dan digunakan pada uji adaptasi dan uji degradasi. Uji adaptasi khamir terhadap fungisida propineb menggunakan rancangan acak Iengkap sebanyak 3 ulangan, terdiri dari 5 isolat khamir dan berbagai konsentrasi fungisida ziram 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 kali konsentrasi anjuran (4 g/I). Parameter yang diamati adalah panjang koloni khamir. Untuk melihat kemampuan khamir dalam mendegradasi fungisida ziram dilakukan uji degradasi dengan mengamati pertumbuhan diameter jamur A.porri sebagai indikator. Uji degradasi menggunakan rancangan acak Iengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari 5 khamir pada larutan stok yang masing-masing ditambahkan sebanyak 1 ml pada 100 ml larutan fungisida (0,004 g/ml) dan terdapat dua macam kontrol, yaitu kontrol positif dan negatif. Kontrol positif adalah 100 ml media Potato Dextrose Broth (PDB) yang ditambah 0,4 g fungisida ziram dan tanpa penambahan khamir. Sedangkan kontrol negatif yaitu 100 ml media PDB tanpa penambahan fungisida ziram dan khamir. Hasil uji adaptasi diketahui bahwa ke lima khamir dapat hidup hingga konsentrasi 10 kali dari konsentrasi anjuran. Pada uji degradasi diketahui bahwa kelima khamir dapat mendegradasi fungisida ziram. Hal itu diketahui dari rerata diameter pertumbuhan jamur A. porn pada perlakuan penambahan khamir lebih panjang dari kontrol positif. Khamir Pichia sp. dan Rodhotorula sp. dapat mendegradasi fungisida ziram lebih tinggi dari khamir Arxiozyma sp., Saccharomyces sp., dan Candida sp.. Hal itu ditunjukkan dari rerata pertumbuhan A. porn lebih tinggi pada penambahan khamir Pichia sp. dan Rodhotorula sp. dibandingkan dengan khamir Arxiozyma sp., Saccharomyces sp., dan Candida sp.