Daftar Isi:
  • Masyarakat dan pemerintah Desa Randugading, Tajinan, yang berada di Kabupaten Malang, ingin mengembangkan sumber air yang terdapat di sana untuk dijadikan destinasi wisata. Sumber Air Ngembul merupakan salah satu suplai air bersih utama untuk Kabupaten Malang dan Kota Malang yang didistribusikan oleh PDAM. Masyarakat yang kerap memanfaatkan Sumber Air Ngembul sebagai tempat wisata memiliki peran penting dalam pengembangan wisata. Preferensi masyarakat yang juga berlaku sebagai pengguna utama dibutuhkan untuk mengetahui aspek-aspek yang menjadi prioritas dalam pengembangan wisata. Pada Renja SKPD Kabupaten Malang, Sumber Air Ngembul terdaftar sebagai wilayah pengembangan potensi wisata alam dan buatan. Kecamatan Tajinan sendiri termasuk ke dalam SSWP (Sub Satuan Wilayah Pengembangan) II menurut RPJP(Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005-2025 di mana salah satu potensi utama yang akan dikembangkan adalah pariwisata. Berdasarkan potensi-potensi tersebut, masyarakat Desa Randugading berinisiatif untuk membangun sumber air yang dinamakan Sumber Air Ngembul menjadi tempat wisata air. Wisata ini dikembangkan secara bottom up berbasis kemasyarakatan(community-based) atau alternative tourism atas prakarsa Kepala Desa Randugading dengan didukung oleh masyarakat setempat. Untuk mengembangkan wisata Sumber Air Ngembul secara kontekstual, pendapat masyarakat yang bermukim di sekitar Sumber Air Ngembul sangat penting untuk menjadi acuan. Selain karena mereka adalah pengguna utama dari Sumber Air Ngembul, mereka pula lah yang paling memahami keadaan setempat. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan metode kualitatif yaitu eksplanatori untuk menjelaskan kondisi aktual lapangan untuk membantu analisis kuantitatif dengan analisis faktor. Dari analisis faktor terbentuklah tujuh faktor baru yang dapat menentukan elemen yang menjadi prioritas dalam pengembangan wisata Sumber Air Ngembul dilihat dari bobot kontribusinya. Faktor I Amenitas Utama Wisata, Faktor II Wisata Budaya, Faktor III Aksesibilitas di Dalam Tapak, Faktor IV Rekreasi Air, Faktor V Kelengkapan Elemen Lanskap, Faktor VI Wisata Ekologi/Alam, dan Faktor VII Amenitas Penunjang Wisata.