Evaluasi Pemungutan Cukai Hasil Tembakau Di Kantor Pelayanan Dan Pengawasan Bea Dan Cukai (Kppbc) Tipe Madya Malang
Main Author: | Romadhon, Masgirang |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/118068/ |
Daftar Isi:
- Tarif Cukai Hasil Tembakau yang semakin lama semakain naik membuat pabrik rokok di Kota Malang dan sekitarnya menjadi tutup, hal ini membuat KPPBC Tipe Madya Malang harus meningkatkan kualitas pengawasan dan juga pelayanan supaya tidak terjadi adanya rokok illegal yang semakin banyak terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pemungutan cukai hasil tembakau dan mendeskripsikan kendala-kendala dan upaya – upaya apa saja yang dilakukan Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Tipe Madya Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Sumber data primer penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, dan juga pabrik rokok. Sedangkan sumber data sekunder peneliti berasal dari dokumen-dokumen dan informasi-informasi terkait dengan tema penelitian. Metode analisi data meliputi pengumpukan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa perubahan tarif yang semakin meningkat membuat pabrik rokok keberatan dan mengalami kerugian. Dengan mengevaluasi perubahaan tarif menggunakan metode Van Meter dan Van Horn dari kriteria kebijaksanaan, sudah adanya peraturan baru untuk membatasi ijin perusahaan baru. Kemudian komunikasi antar Organisasi terkait KPPBC Malang dituntut untuk memberikan layanan prima dan sosialiasi. Sementara sikap para pelaksana kenaikan tarif CHT tersebut belum disepakati oleh masing-masing pihak, sehingga perlu diadakan pertemuan antara masing-masing pihak untuk membahas kelanjutan dari kebijakan tarif CHT tersebut. Terakhir untuk lingkungan Ekonomi, Sosial dan Budaya dari faktor kebijakan tarif yang naik ini, memberatkan perusahaan kecil dan dari faktor kepatuhan yaitu masih banyak adanya rokok ilegal yang beredar di Indonesia. Faktor penghambat lebih dikarenakan karena sistem pemungutan yang sering trouble, sehingga KPPBC perlu meningkatkan kualitas pelayanan dan juga memberantas rokok ilegal untuk meningkatkan pendapatan pemungutan CHT secara maksimal.