Studi Penentuan Status Mutu Air Dengan Menggunakan Metode Indeks Pencemaran Dan Metode Water Quality Index (WQI) Di Sungai Dodokan Lombok, Nusa Tenggara Barat
Main Author: | Mandalika, Baiq Anggi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11794/ |
Daftar Isi:
- Sungai Dodokan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk kebutuhan air baku yaitu konsumsi domestik, irigasi dan rekreasi. Namun penduduk setempat juga menggunakan Sungai Dodokan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah domestik. Kebiasaan penduduk setempat membuang sampah serta limbah domestik ke Sungai Dodokan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu akhirnya menyebabkan timbulnya pencemaran terhadap aliran Sungai Dodokan dan hal ini juga mempengaruhi kualitas air sungai. Studi ini akan membahas mengenai kualitas air Sungai Dodokan, Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan parameter, Temperatur, BOD5, COD, DO, pH, TSS, NO2-N, PO43-. Studi ini dilakukan dengan mengambil area penelitian di Sungai Dodokan dari outlet Bendungan Batu Jai yang berada di Lombok Tengah sampai dengan Jembatan Bakung Dasan Daye yang berada di Lombok Barat. Fokus studi ini ditekankan pada metode Indeks Pencemaran, Water Quality Index (WQI), Dan Aplikasi Qual2kw. Aplikasi tersebut digunakan untuk menentukan kualitas air Sungai Dodokan Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan parameter Temperatur, BOD5, COD, DO, pH, TSS, NO2-N, PO43- karena adanya pembuangan limbah secara langsung kebadan sungai dari outlet Bendungan Batu Jai yang berada di Lombok Tengah sampai dengan Jembatan Bakung Dasan Daye yang berada di Lombok Barat. Dari hasil perhitungan didapatkan status mutu air Sungai Dodokan dengan melalui 6 titik pemantuan periode tahunan menurut metode Indeks Pencamaran mendapatkan hasil 3,33% dalam kondisi baik, 13,33% kondisi tercemar ringan, 23,33% kondisi tercemar sedang, dan 60% tercemar berat. Sedangkan hasil pada metode Water Quality Index (WQI) mendapatkan hasil 10% adalah kondisi bersih masuk kelas 2, 13,33% adalah kondisi tercemar ringan masuk kelas 3, 16,66% adalah kondisi tercemar sedang masuk kelas 4, 20% adalah kondisi tercemar berat masuk kelas 5, dan 40% adalah kondisi kotor masuk kelas 6. Adapun Hasil perbandingan status mutu air dengan metode Indeks Pencemaran dan Water Quality Index memiliki hasil tren yang hampir sama disetiap tahunnya dan pencemaran meningkat setiap tahunnya terjadi hampir pada lokasi titik pemantuan yang sama, Sungai Dodokan mengalami 60% tercemar berat hasil dari metode Indeks Pencemaran, 40% kondisi kotor dan masuk kelas 6 pada metode Water Quality Index (WQI) Untuk itu dengan bantuan aplikasi pemodelan Qual2kw dapat diketahui bahwa pada simulasi I dan simulasi II kualitas air Sungai Dodokan pada parameter tertentu tidak memenuhi baku mutu air kelas II dan data yang dihasilkan disetiap segmennya bervariasi.