Penguatan Organisasional Sebagai Upaya Mewujudkan Good Governance (Studi Pada Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan)
Main Author: | Pratami, MarshaliaAnandya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117927/ |
Daftar Isi:
- Setiap organisasi yang berusaha untuk mewujudkan good governance memerlukan kapasitas yang memadai, terutama sebagai pelayan publik. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan kapasitas baik SDM, penguatan organisasional, dan reformasi sistem. Dalam penelitian ini ditekankan pada penguatan organisasional. Kecamatan Magetan sebagai organisasi unit pelayanan di Kabupaten Magetan melakukan penguatan organisasional sebagai indikator strategi dan untuk mencapai good governance adalah sebagai indikator hasil. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis penguatan organisasional yang dilakukan oleh Kecamatan Magetan dilihat dari prinsip good governance serta untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat penguatan organisasional yang dilakukan oleh Kecamatan Magetan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) penguatan organisasional yang dilakukan oleh Kecamatan Magetan meliputi: pembenahan sistem manajemen, pengelolaan pegawai, dan pengembangan jaringan (network) dilihat dari wujud prinsip-prinsip good governance, yaitu: akuntabilitas, transparansi, efektifitas dan efisiensi; (2) faktor pendukung dan penghambat penguatan organisasional yang dilakukan Kecamatan Magetan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Milles dan Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sistem manajamen di Kecamatan Magetan menekankan pada aturan serta pemberian reward dan punishment kepada pegawai sehingga membuat tanggung jawab pegawai tinggi serta transparansi, efektifitas dan efisiensi dapat berjalan dengan baik. Dalam pengelolaan pegawai terdapat permasalahan yaitu penataan staff yang dilakukan di Kecamatan Magetan membuat kurangnya akuntabilitas sehingga efektifitas dan efisiensinya masih belum bisa terlihat. Transparansi pada pengembangan jaringan (network) yang dilakukan Kecamatan Magetan yaitu melalui staff meeting, rapat koordinasi, dan coffee morning sudah berjalan dengan baik. Selain itu Kecamatan Magetan juga menggunakan tehnologi internet sehingga membuat akuntabilitas pegawai tinggi. Namun masih terdapat masalah dalam efektifitas dan efisiensi karena Kecamatan Magetan tidak dapat langsung melaksanakan inovasinya tetapi harus menunggu kebijaksanaan dari Bupati. Faktor pendorong Kecamatan Magetan untuk terus melakukan penguatan organisasional adalah adanya asumsi/tanggapan dari pihak luar yaitu Bupati, kecamatan lain, dan masyarakat yang menilai bahwa kinerja dari Kecamatan Magetan sudah baik serta prestasi yang telah diraih oleh Kecamatan Magetan. Faktor penghambat untuk melakukan penguatan organisasional dari faktor internal adalah sumber daya manusia dan budaya organisasi serta dari faktor eksternal adalah kebijakan yang berlaku yaitu pada goodwill pimpinan eksternal yang terletak pada Bupati. Saran yang dapat diberikan adalah Kecamatan Magetan perlu mengajukan permohonan ke Badan Kepegawaian Daerah untuk penambahan staff, perlu pelatihan untuk pegawai Kecamatan Magetan khususnya pada staff, perlu adanya ketegasan dari camat kepada bawahan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, dan Camat lebih proaktif dalam koordinasi dengan PEMKAB Magetan agar kewenangan kecamatan dapat dengan cepat terlaksana.