Analisis Kebutuhan Konsumen Dalam Pengembangan Jenang Dengan Metode Fuzzy Quality Function Deployment (FQFD) (Studi Kasus Di UD. Bu Sulasmi, Kabupaten Blitar)
Main Author: | Arifa, Luluk Mei |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1179/1/Luluk%20Mei%20Arifa.pdf http://repository.ub.ac.id/1179/ |
Daftar Isi:
- Jenang merupakan makanan tradisional di Indonesia, khususnya di daerah Jawa yang tetap dicari sampai saat ini sebagai oleh-oleh khas daerah. Salah satu pusat produksi jenang di Kabupaten Blitar adalah UD. Bu Sulasmi. Permasalahan yang dihadapi UD. Bu Sulasmi saat ini adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan belum sepenuhnya maksimal jika dilihat dari hasil penjualan jenang yang masih rendah yaitu hanya mencapai 60% dari target yang diharapkan. Rendahnya penjualan jenang dikarenakan banyaknya pesaing sehingga menimbulkan persaingan yang ketat dalam memperoleh konsumen, sedangkan jenang dari UD. Bu Sulasmi hanya dipasarkan di outlet serta menerima pesanan. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan jumlah penjualan jenang serta agar mampu bersaing dengan perusahaan pesaing lain dengan memperbaiki sekaligus meningkatkan kualitas jenang. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan konsumen terhadap kualitas jenang serta memberikan usulan prioritas perbaikan kepada perusahaan dengan memperhatikan karakteristik teknis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Fuzzy Quality Function Deployment (FQFD). FQFD merupakan metode yang mampu menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam sebuah produk guna memperbaiki maupun mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan melibatkan metode fuzzy untuk memperjelas ketidakpastian dari penilaian yang diberikan oleh konsumen. FQFD level I digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam respon teknis dan menentukan prioritas respon teknis yang harus dilakukan. FQFD level II digunakan untuk menerjemahkan respon teknis terpilih ke dalam part kritis dan menentukan prioritas respon teknis terpilih yang mendukung perbaikan teknis. Kebutuhan konsumen dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebar kepada konsumen jenang UD. Bu Sulasmi. kuesioner juga diberikan kepada pemilik usaha untuk mengidentifikasi respon teknis, part kritis, dan penilaian hubungan yang diperlukan dalam metode FQFD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut jenang yang dipentingkan oleh konsumen untuk memenuhi kepuasannya adalah tercantumnya tanggal kadaluwarsa (CR10) dengan nilai 0,0796. Nilai rata-rata kepuasan konsumen UD. Bu Sulasmi menunjukkan bahwa konsumen memberikan nilai rendah pada seluruh atribut jenang dengan memberikan nilai lebih rendah dari pesaingnya Omah Jenang. Respon teknis yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen adalah perancangan desain kemasan dengan nilai 590,13. Part kritis yang menjadi prioritas adalah jenis kemasan sekunder dengan nilai 319,09. Dengan demikian, perusahaan disarankan untuk memperbaiki perancangan desain kemasan dengan membuat kemasan sekunder menggunakan karton.