Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Elektronik Rukun Tetangga/Rukun Warga (e-RT/RW). (Studi e-Government di Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Pemerintah Kota Surab

Main Author: Pratama, RizkyHersya
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117875/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilandasi oleh cara pandang baru dalam mengelola sektor publik, pengelolaan yang berorientasi mengedepankan pelayanan kepada masyarakat, ketimbang kepentingan pemerintahan. Dengan ditunjang teknologi informasi terpusat (information technology center) yang kemudian bentuk pelayanan ini dikenal sebagai e-Government. Salah satu program e-Government ini adalah program e-RT/RW kota Surabaya. Tujuan penelitian adalah mengetahui bagaimana program e-RT/RW di Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan Kota Surabaya sebagai sub pilot project, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat yang menyertainya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang ada baik bersifat alamiah maupun rekayasa. Kemudian metode analisa data yang digunakan adalah analisa interaktif, yang memiliki empat prosedur yaitu mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, lalu yang terakhir, menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan program e-RT/RW bersumber dari Walikota Surabaya. Model kebijakan yang terjadi bersifat top down dan bottom up karena kebijakan berasal dari atasan, namun masyarakat juga dilibatkan untuk memberikan partisipasi. Faktor pendukung program e-RT/RW di Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya adalah support penuh dari pemerintah dan pihak terkait, adanya standar pelayanan baku dan infrastruktur yang mumpuni. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu animo masyarakat, kurangnya dukungan pihak internal, dan kurangnya maintenance sarana prasarana,. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan bahwa diperlukan sosialisasi lebih giat, namun tidak sekedar sosialisasi namun juga pelatihan kepada masyarakat untuk mengoperasikan secara online. Akuntabilitas pendanaan yang transparan. Mengadakan forum komunikasi yang intens, penambahan konten website, dan pengendalian kendala teknis disertai evaluasi secara menyeluruh.