Hubungan Penerapan Pajak Rokok Dengan Daya Beli Dan Tingkat Konsumsi Rokok (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang)

Main Author: Alkausar, Bani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117746/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi rokok terbesar kelima di dunia (Tobacco Control Support Center, Buku Fakta Tembakau : 2012). Rokok dari sisi ekonomi memang menguntungkan, namun melihat kegiatan konsumsi rokok yang cenderung negatif maka pemerintah di seluruh dunia berkewajiban mengatur pola konsumsi rokok masyarakatnya. Pemerintah dalam upaya mengendalikan konsumsi rokok di Indonesia dapat menggunakan elemen fiskal berupa pajak. Salah satu usaha pemerintah Indonesia adalah menerapkan kebijakan pajak rokok, karena dengan adanya pajak rokok diharapkan konsumsi rokok akan bisa dikendalikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan kebijakan pajak rokok dengan daya beli dan tingkat konsumsi rokok. Penerapan kebijakan pajak rokok dimana memakai indikator dari implementasi suatu kebijakan dan pajak rokok itu sendiri. Variabel daya beli dan tingkat konsumsi diukur berdasarkan kemampuan konsumen rokok dalam membeli rokok dan jumlah konsumsi rokok tiap harinya. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian yang digunakan adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang yang merupakan perokok. Metode sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil Uji korelasi, hasil analisis rank spearman dimana hasilnya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kebijakan pajak rokok dengan daya beli rokok. Ini terbukti dengan hasil uji rank spearman yang diperoleh nilai korelasi spearman sebesar 0,079, rs hitung 0,079 < rs tabel 0,220 maka Ho diterima dan H1 ditolak, sedangkan untuk hubungan pajak rokok dengan daya beli, hubungan kebijakan pajak rokok dengan tingkat konsumsi dan hubungan pajak rokok dengan tingkat konsumsi secara serentak memiliki hubungan yang signifikan dengan arah hubungan positif.