Analisis Balanced Scorecard Sebagai Sarana Pengukuran KInerja Perusahaan (Studi Kasus Pada Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri)
Main Author: | Solichah, AmiDhatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117724/ |
Daftar Isi:
- Pengukuran kinerja perusahaan yang menggunakan pendekatan kinerja tradisional di era perekonomian saat ini sudah tidak efektif, karena hanya menilai dari segi keuangan, sedangkan kondisi pada non keuangan belum terpenuhi. Pengukuran kinerja yang efektif mampu menilai keseluruhan perspektif dalam perusahaan di mana pengukuran kinerja tersebut terangkum dalam suatu sistem pengukuran strategis yakni Balanced Scorecard. Pengukuran Balanced Scorecard terbagi dalam empat perpektif yakni perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus mempunyai sistem kinerja yang komprehensif, tidak hanya aspek finansial tetapi juga nonfinansial. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja yang ada di PG Pesantren Baru dengan menggunakan analisis Balanced Scorecard selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian menyangkut data kuantitatif dan data kualitatif. Fokus pengukuran kinerja PG Pesantren Baru menggunakan Balanced Scorecard melalui empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dalam pengukuran kinerja PG Pesantren Baru menggunakan Balanced Scorecard melalui empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam perspektif keuangan menggunakan indikator ROE, ROI, Rasio kas, Rasio lancar, Collection Periods (CP), Perputaran Persediaan (PP), Total Asset Turn Over (TATO), TMS terhadap TA. Seluruh indikator tersebut ada yang bersifat fluktuatif, mengalami penurunan maupun kenaikan. Secara garis besar berdasarkan peraturan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 segi keuangan masih dikatakan sehat dengan nilai diatas 94. Dalam perspektif pelanggan nilai retensi dan akuisisi pelanggan kurang baik karena mengalami penurunan, namun dari nilai profitabilitas pelanggan baik karena naik tiap tahun. Perspektif proses bisnis internal sudah cukup baik melihat perusahaan berusaha melakukan inovasi dan perbaikan mutu. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dari nilai retensi pekerja baik, karena tiap tahun turun yang menunjukkan loyalitas pekerja tinggi namun dari tingkat produktivitas pekerja kurang baik karena fluktuatif yang kurang efisien penggunaan pekerja. Pabrik Gula Pesantren Baru Kediri sebaiknya dapat menerapkan pengukuran komprehensif seperti Balanced Scorecard ini agar dapat berorientasi jangka panjang.