Strategi Pengembangan Warga Binaan Pemasyarakatan Untuk Menghasilkan Tenaga Kerja Terampil (studi tentang Pendidikan dan Pelatihan Bidang Kewirausahaan di LAPAS Kelas IIA Kediri)
Main Author: | CindySetyaMahadewi, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117555/ |
Daftar Isi:
- Pengembangan warga binaan pemasyarakatan menjadi sebuah keharusan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri. Pengembangan warga binaan pemasyarakatan ini dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan khususnya bidang kewirausahaan, sehingga warga binaan pemasyarakatan/ narapidana ini memiliki bekal keterampilan saat bebas, serta dapat menjadi manusia yang berkualitas dan menjadi tenaga kerja terampil. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Kota Kediri, sedangkan situsnya berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri. Sumber data primer diperoleh dari wawancara dengan beberapa informan yang terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisa data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pengembangan warga binaan pemasyarakatan ini dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan bidang kewirausahaan. Strategi ini termasuk dalam implementasi strategi yang merupakan perwujudan dari berbagai kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam pengembangan program yang diperuntukkan bagi warga binaan pemasyarakatan ini membutuhkan dukungan baik dari segi anggaran, sumber daya manusia, teknologi, dan instansi atau pihak yang terkait supaya program yang diselenggarakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri ini dapat terlaksana dengan baik (2) kendala dalam proses pengembangan warga binaaan melalui pendidikan dan pelatihan ini diantaranya adalah kondisi Lembaga Pemasyarakatan yang tidak berimbang dengan jumlah narapidana yang telah melebihi kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri, berbagai latar belakang narapidana yang mengharuskan petugas Lembaga Pemasyarakatan untuk menyelaraskan dirinya dalam pemberian pendidikan dan pelatihan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah strategi yang dimiliki Lapas Kediri dalam mengembangkan warga binaannya melalui pemberian program pendidikan dan pelatihan ini dirasa masih kurang optimal. Masih banyak kendala yang dihadapi Lapas Kediri ini, baik dari segi jumlah narapidana yang melebihi kapasitas, pola pikir narapidana yang cenderung malas,dan pemasaran hasil karya yang masih buruk yang menyebabkan hasil karya dari narapidana belum bisa berkembang dan terkenal di masyarakat luas.