Analisis Fundamental Internal Untuk Menilai Kewajaran Harga Saham Dengan Pendekatan Price Earning Ratio (Per) (Studi Pada Perusahaan Subsektor Konstruksi Dan Bangunan Yang Listing Di Bei Periode 2011
Main Author: | Harjanti, Rastri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117507/ |
Daftar Isi:
- Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapat keuntungan serta memperluas usahanya. Perusahaan membutuhkan modal yang cukup guna membiayai setiap kebutuhan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kebutuhan modal sendiri perusahaan dapat diperoleh melalui penjualan saham yang dilakukan di pasar modal. Saham merupakan surat berharga yang memiliki peluang keuntungan yang besar namun juga memiliki resiko yang tinggi. Oleh karena itu, investor akan melakukan tindakan analisis saham yang ada di bursa saham terlebih dahulu. Salah satu analisis saham yang digunakan adalah analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan analisis yang terdiri dari dua faktor yaitu fundamental internal dan fundamental eksternal. Fundamental internal merupakan faktor fundamental yang meliputi keadaan para emiten seperti laporan kinerja keuangan yang digunakan untuk menilai saham melalui analisis rasio keuangan yang terdiri dari Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) serta rasio pasar terdiri dari Deviden Payout Ratio (DPR) dan Price Earning Ratio (PER). Pendekatan dalam analisis fundamental yang digunakan dalam menentukan harga saham, yaitu pendekatan laba (price earning ratio (PER). Pendekatan price earning ratio menggunakan nilai laba bersih (earning) untuk mengestimasi nilai intrinsik dalam analisis fundamental. Hasil dari estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar sekarang. Jika nilai intrinsik lebih kecil dari nilai pasar dinilai mahal (overvalued), sebaliknya jika intrinsik lebih besar dari nilai pasar berarti dinilai murah (undervalued) dan jika nilai intrinsik sama dengan nilai pasar dinilai wajar (correctly valued). Kewajaran harga saham inilah merupakan nilai yang selayaknya dan semestinya yang akan menjadi acuan bagi para investor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kewajaran harga saham dan mengetahui perusahaan yang paling dan tepat untuk keputusan investasi dengan pendekatan PER. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan jenis pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini menggunakan perusahaan subsektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yang ditentukan maka ada 5 perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu ADHI, PTPP, SSIA, TOTL dan WIKA. Hasil penelitian ini menunjukkan Perusahaan yang memiliki kondisi saham overvalued yaitu ADHI dan SSIA. Sedangkan perusahaan yang bernilai undervalued yaitu PTPP, TOTL dan WIKA.