Pelaksanaan Program “Kelurahan Siaga Aktif” Dalam Mewujudkan Kemandirian Masyarakat (Studi Di Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Madiun)
Main Author: | Putri, YohanaPrilianaWimmy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117498/ |
Daftar Isi:
- Sehat adalah dambaan semua masyarakat. Semenjak adanya program Indonesia Sehat 2010, telah banyak kemajuan yang terlihat, namun perkembangan pelayanan kesehatan tersebut, masih jauh dari target serta visi misi Indonesia Sehat 2010. Salah satu program yang dicanangkan untuk memperbaiki mutu pelayanan kesehatan adalah melalui Program “Desa Siaga” atau “Kelurahan Siaga Aktif”. Salah satu daerah yang melaksanakan Program “Kelurahan Siaga Aktif” dengan sangat baik adalah Kota Madiun, khususnya di Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo. Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan Program “Kelurahan Siaga Aktif” di Kelurahan Winongo dan faktor penghambat serta pendukung dalam pelaksanaan Program “Kelurahan Siaga Aktif”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode yaitu, wawancara langsung dengan informan-informan, dan dari penelitian kepustakaan serta dokumentasi dalam bentuk buku-buku ataupun dokumentasi dari tempat penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Program “Kelurahan Siaga Aktif” di Kelurahan Winongo ini memiliki 6 tahap pelaksanaan, yaitu dari persiapan, pelaksanaan program, pemantauan dan evaluasi, pendekatan pengembangan “Kelurahan Siaga Aktif”, pelaksanaan kegiatan, hingga pembinaan dan peningkatan. Stakeholder yang berperan dalam pelaksanaannya adalah pemerintah seperti jajaran kesehatan, PUSKESMAS (Pusat Kesehatan Masyarakat), pemerintah daerah, swasta, LSM, tim penggerak PKK serta masyarakat Kelurahan Winongo. serta dampak yang terjadi dinilai positif bagi Kelurahan Winongo, misalnya masyarakat winongo semakin mandiri, rasa sosialisasi yang tinggi, derajat kesehatan meningkat, peningkatan UKBM, usaha mikro berkembang, berkurangnya masyarakat yang miskin, Puskesmas Manguharjo berjalan sesuai dengan SOP. Sedangkan Faktor – faktor penghambat internal program tersebut meliputi Sumber daya Manusianya dan masyarakat sebagai pasein, faktor penghambat eksternal program tersebut adalah sumber daya finansial, sedangkan pendukung internal program tersebut adalah masyarakat/tokoh-tokoh masyarakat, faktor pendukung eksternal program tersebut meliputi pihak swasta/LSM, tenaga profesional (tenaga teknis medis), dan landasan hukum dari pemerintah.