Analisis Sistem dan Prosedur Pengajuan serta Pengawasan Kredit Pundi Kencana Sebagai Upaya Mengurangi Terjadinya Kredit Bermasalah (Studi Kasus pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Cabang
Main Author: | IkeNurulAini, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117475/ |
Daftar Isi:
- Bank sebagai lembaga keuangan berperan sebagai pihak yang menyimpan dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit selalu mempunyai risiko kredit yaitu adanya kredit bermasalah. Bank harus mempunyai sistem dan prosedur yang baik serta melakukan pengawasan dalam penyaluran kredit agar mengetahui kemungkinan terjadi kredit bermasalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur pengajuan Kredit Pundi Kencana serta pengawasan yang dilakukan PT Bank Jatim Cabang Malang sebagai upaya mengurangi terjadinya kredit bermasalah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan dan mendeskripsikan situasi ataupun fakta yang ada dilapangan terutama pada sistem dan prosedur pengajuan serta pengawasan kredit. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari PT Bank Jatim Cabang Malang sistem dan prosedur pengajuan Kredit Pundi Kencana mencakup tahapantahapan pengajuan kredit secara berurutan, namun masih terdapat beberapa hal yang sebaiknya ditambahkan misalnya dalam prosedur putusan kredit. Pengawasan kredit yang dilakukan oleh Bank Jatim Cabang Malang meliputi Preventive Control of Credit dan Repressive Control of Credit sudah cukup baik. Sistem dan prosedur pengajuan serta pengawasan kredit yang dilakukan oleh PT Bank Jatim Cabang Malang telah sesuai dengan tahapan-tahapan pengajuan kredit akan tetapi untuk lebih baiknya disarankan ditambahkan Kelompok Pemutus Kredit yang memutuskan hasil diterima atau ditolaknya pengajuan kredit berdasarkan rekomendasi dari Analis Kredit agar putusan kredit dilakukan secara objektif, diadakan surprise auditor internal audit secara rutin untuk memeriksa hasil dan kinerja karyawan serta pada pengawasan kredit Repressive Control of Credit dapat ditambahkan reconditioning atau persyaratan ulang dan restructuring atau penataan ulang.