Efisiensi Saluran Pemasaran Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Margin Pemasaran Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Di Pasar Dinoyo, Kota Malang
Main Author: | Dianitasari, Nur ‘Ilya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11747/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit merupakan salah satu komoditi yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dengan tidak memandang tingkat sosial maupun pendapatannya.Di Indonesia, budidaya cabai rawit tertinggi terletak di Jawa Timur dengan sumbang 31,6% dari seluruh Indonesia. Meskipun produksi cabai rawit cukup tinggi, namun di sisi lain harga yang diterima petani lebih rendah.Hal ini dapat terlihat dari data Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur oleh BPS (2017) yang menunjukkan bahwa Nilai Tukar Petani pada petani holtikultura Jawa Timur mengalami penurunan dari 102,29 pada Januari 2017 menjadi 100,80 pada Mei 2017. Selisih ini menunjukkan jika sistem pemasaran yang terjadi belum efisien.Salah satunya yang terjadi di Pasar Dinoyo, Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah: 1.Mendeskripsikan saluran pemasaran yang terjadi dalam pemasaran cabai rawit di Pasar Dinoyo, Kota Malang. 2. Menganalisis pembagian distribusi shareyang diterima tiap-tiap lembaga. 3. Menganalisis saluran yang paling efisien dalam pemasaran cabai rawit di Pasar Dinoyo, Kota Malang. 4. Menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi margin pemasaran cabai rawit di Pasar Dinoyo, Kota Malang. Penelitian dilakukan di Pasar Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Pasar Dinoyo, Kota Malang merupakan salah satu pasar Kelas I, sehingga terdapat peluang adanya keberagaman saluran pemasaran cabai rawit yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penentuan responden pedagang yaitu metode sensus dengan menggunakan seluruh responden pedagang cabai rawit di Pasar Dinoyo sejumlah 17 orang. Sedangkan metode penentuan responden untuk lembaga pemasaran selanjutnya menggunakan metode snowball sampling. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan 42 orang responden petani dan 35 pedagang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan margin, distribusi share, efisiensi pemasaran, dan regresi. Dari hasil penelitian terdapat 4 saluran pemasaran cabai rawit di Pasar Dinoyo, Kota Malang, yaitu: 1. Saluran Pemasaran 1: Petani – Pedagang Pengecer – Konsumen Ke-1: Petani – pedagang Pengecer Pasar Dinoyo - Konsumen 2. Saluran Pemasaran 2: Petani – Tengkulak – Pedagang Pengecer – Konsumen Ke-1: Petani – Tengkulak – Pedagang pengecer Pasar Dinoyo – Konsumen. 3. Saluran Pemasaran 3: Petani – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen Ke – 1: Petani – Pedagang Besar Pasar Gadang – Pedagang Pengecer Pasar Dinoyo – Konsumen. 4. Saluran Pemasaran 4: Petani – Tengkulak - Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen ii i ii Ke – 1: Petani – Tengkulak – Pedagang Besar Pasar Gadang – Pedagang Pengecer Pasar Dinoyo – Konsumen Ke – 2: Petani – Tengkulak – Pedagang Besar Pasar Dinoyo – Pedagang Pengecer (pedagang keliling) – Konsumen. Saluran pemasaran 1 melewati satu lembaga pemasaran yaitu pedagang pengecer Pasar Dinoyo. Harga jual yang ditetapkan petani yaitu sebesar Rp 21.000,-/kg atau sebesar 78,95%. Harga ini ditentukan melalui kesepakatan antara petani dan pedagang pengecer. Sedangkan harga jual oleh pedagang pengecer Pasar Dinoyo yaitu sebesar Rp 26.600,-/kg atau sebesar 21,05%. Penetapan harga ini mengikuti harga pasar yang beredar pada waktu penelitian yaitu pada minggu ketiga Bulan Januari 2018. Margin yang diterima oleh pedagang pengecer sebesar Rp 5.600,-/kg. Hal ini menunjukkan bagian yang lebih besar untuk petani meskipun nilai keuntungan yang diambil oleh responden pedagang tergolong cukup besar. Saluran pemasaran 2 melewati lembaga pemasaran tengkulak dan pedagang pengecer Pasar Dinoyo. Distribusi keuntungan yang diterima lebih menguntungkan lembaga pemasaran tengkulak dibandingkan pedagang pengecer Pasar Dinoyo, yaitu 90,59% dibandingkan dengan 9,41%. Sedangkan, pada distribusi share petani menerima distrbusi sebesar 75,31%, lembaga pemasaran tengkulak menerima ditribusi sebesar 9,59%, dan lembaga pemasaran pedagang pengecer Pasar Dinoyo menerima distribusi sebesar 15,10% Saluran pemasaran 3 melewati lembaga pemasaran pedagang besar Pasar Gadang dan pedagang pengecer Pasar Dinoyo. Petani pada saluran pemasaran ini menerima distribusi share sebesar 75,19%. Lembaga pemasaran pedagang besar Pasar Gadang mendapatkan distribusi share sebesar 14,10%. Sedangkan lembaga pemasaran pedagang pengecer Pasar Dinoyo mendapatkan distribusi share sebesar 10,71%. Saluran terakhir yaitu saluran pemasaran 4 yang melewati tiga lembaga pemasaran. Pada saluran jenis pertama distribusi share yang diterima petani sebesar 75,19%. Pada lembaga pemasaran tengkulak hanya menerima sebesar 3,38%, dan pedagang besar Pasar Gadang serta pedagang pengecer Pasar Dinoyo menerima distribusi sebesar 10,71%. Ditribusi harga ini masih belum terdistribusi secara rata. Jenis kedua pada saluran keempat ini memiliki distribusi yang tidak proporsional. Distribusi share yang diterima petani yaitu sebesar 77,19%, sedangkan pada lembaga pemasaran tengkulak menerima distribusi share sebesar 6,14%. Lembaga pemasaran pedagang besar Pasar Dinoyo menerima distribusi share sebesar 10,00% dan lembaga pemasaran pedagang pengecer pedagang keliling menerima distribusi share sebesar 6,67%. Nilai efisiensi pemasaranpada saluran 1 yaitu sebesar 5,43%. Saluran pemasaran 2 memiliki nilai efisiensi pemasaran sebesar 15,71%. Sedangkan saluran pemasaran 3 meimiliki efisiensi pemasaran sebesar 6,69%. Saluran pemasaran 4 jenis pertama memiliki nilai efisiensi pemasaran sebesar 6,43%, dan jenis kedua memiliki efisiensi pemasaran sebesar 5,68%. Faktor-faktor yang mempengaruhi margin pemasaran cabai rawit di Pasar Dinyo, Kota Malang yaitu harga di tingkat petani (X1), jumlah lembaga pemasaran (X2) dan jarak petani dengan lembaga pemasaran terdekat (X3) secara simultan sebesar 84,14%. Secara parsial harga di tingkat petani (X1) berpengaruh iii iii negatif dengan nilai koefisien sebesar 0,0598337dan jarak petani dengan lembaga pemasaran terdekat (X3) berpengaruh negatif dengan nilai koefisien sebesar 396,0339. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat empat saluran distribusi cabai rawit di Pasar Dinoyo, Kota Malang. Diantara ke empat saluran pemasaran tersebut, saluran pemasaran 1 memiliki nilai efisiensi tertinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi margin pemasaran cabai rawit di Pasar Dinoyo, Malang secara simultan yaitu harga ditingkat petani, jumlah lembaga pemasaran dan jarak petani dengan lembaga pemasaran terdekat. Sedangkan, secara parsial yaitu harga ditingkat petani dan jarak petani dengan lembaga pemasaran terdekat dengan tingkat kepercayaan sebesar 89,69%.