Peran Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dalam Mengembangkan Wisata Museum Trinil (Studi di Dinas Pariwisata,Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi)
Main Author: | SaifulDwiHartanto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117439/ |
Daftar Isi:
- Pemerintah Daerah berusaha untuk menguatkan perekonomian melalui pengembangan pariwisata. Pariwisata dapat dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satu pariwisata yang memiliki potensi dan harus dikembangkan adalah pariwisata kebudayaan. Pariwisata kebudayaan memiliki karakterisktik khusus yang dapat dijadikan sebagi sarana untuk berwisata dan sarana untuk pendidikan. Namun pada kenyataannya wisata kebudayaan lebih sedikit diminati pengunjung daripada wisata lainnya. Oleh karena itu diperlukan peran pemerintah daerah dalam mengembangkan wisata kebudayaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis model Interaktif dari Miles dan Huberman. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap informan disertai dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan wisata museum trinil yang dilakukan Dinas Pariwisata, kebudayaan, Pemuda dan olahraga belum maksimal. Hal tersebut karena adanya pembagian peran pengelolaan museum antara pemerintah daerah dan Balai pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Pemerintah daerah memiliki kewenangan yang terbatas. Dengan kewenangan yang terbatas, pemerintah daerah hanya dapat mengembangkan sarana prasarana yang diluar bangunan utama. Pengembangan yang dilakukan pemerintah daerah adalah dengan membangun fasilitas diluar bangunan utama seperti membangun mushola, toilet, tempat souvenir dan taman bermain. Selain itu pemerintah daerah terus mengembangkan pariwisata melalui promosi baik lewat media cetak ataupun elektronik.