Analysis Of Implementation “Teacher Redistribution” Policy To Improve Education Quality In Elementary School (Study On Office Of Education And Regional Employment Board Of Ngawi Regency)

Main Author: Sari, MeyMeliana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117348/
ctrlnum 117348
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/117348/</relation><title>Analysis Of Implementation &#x201C;Teacher Redistribution&#x201D; Policy To Improve Education Quality In Elementary School (Study On Office Of Education And Regional Employment Board Of Ngawi Regency)</title><creator>Sari, MeyMeliana</creator><subject>351 Public administration</subject><description> Pembahasan tentang pendidikan tidak akan habisnya diperbincangkan dari era ke era. Perkembangan jaman yang semakin pesat mengakibatkan pula kebijakan mengenai pendidikan di Indonesia terus diperbaharui. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang bertujuan untuk menyelesaiakan permasalahan tentang kurikulum maupun sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan di akhir tahun 2011 adalah Redistribusi Guru dalam SKB Lima Menteri untuk mengatasi permasalahan ketimpangan jumlah guru yang ada di satuan pendidikan. Kabupaten Ngawi adalah salah satu daerah yang mengimplementasikan kebijakan tersebut di mana jumlah guru di SD kurang yaitu 781 orang, sementara di lain pihak jumlah guru SMP dan SMA lebih yaitu 277 dan 84 orang. Maka dari itu pemerintah daerah memutasi guru SMP dan SMA menjadi guru SD. Setelah sekitar 3 tahun kebijakan berjalan, permasalahan kembali muncul ketika kebijakan tersebut hanya bertujuan untuk menata dan memeratakan jumlah guru sementara kualitas pendidikan terabaikan. Kualitas pendidikan khususnya pendidikan dasar merupakan pondasi awal manusia untuk melanjutkan kehidupannya sebagai makhluk yang berkualitas. Latar belakang akademis guru yang berbeda yaitu guru mata pelajaran dan harus mengajar sebagai guru kelas dikhawatirkan akan mempengaruhi proses belajar mengajar di SD dan berpengaruh terhadap kualitas sekolah dasar tersebut. Berangkat dari itu peneliti memfokuskan permasalahan pada isi kebijakan Redistribusi Guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Ngawi dan konteks implementasi Kebijakan Redistribusi Guru tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sementara data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen dari Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ngawi, SDN Jatimulyo 1, dan SDN Pakah 3. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif dari Miles dan Huberman (2014). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa yang pertama isi kebijakan Redistribusi Guru tingkat sekolah dasar khususnya terkait peningkatan kualitas sekolah dasar di SDN Jatimulyo 1 dan SDN Pakah 3 Kecamatan Mantingan dapat berjalan stabil dan mengalami peningkatan, walaupun begitu terdapat permasalahan mengenai vii kesejahteraan guru dalam program sertifikasi ulang dimana ijazah mereka tidak sesuai dengan profesi yang dijalankannya sekarang. Yang kedua, konteks implementasi kebijakan tersebut berjalan dengan baik, tetapi terdapat permasalahan terkait kepatuhan dan respon yaitu protes yang dilakukan oleh guru yang dimutasi sehingga menghambat pelaksanaan kebijakan tersebut. Berdasarkan permasalahan yang terjadi tersebut saran yang diajukan peneliti terkait kelinieran ijazah dan profesi adalah pemerintah perlu memikirkan jangka panjang atau melakukan peramalan masalah atau dampak apa yang akan terjadi nanti. Selanjutnya melakukan koordinasi yang berkelanjutan dengan pihak UPTD Kecamatan Mantingan dan sekolah yang terkait mengenai perkembangan kebijakan ini. Kemudian terkait protes tersebut, pemerintah harus melakukan sosialisasi lebih dini secara menyeluruh dan secara langsung agar aktor-aktor yang terlibat terutama guru bisa memahami dengan benar tentang kebijakan Redistribusi Guru.&#xD; </description><date>2015-06-04</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Sari, MeyMeliana (2015) Analysis Of Implementation &#x201C;Teacher Redistribution&#x201D; Policy To Improve Education Quality In Elementary School (Study On Office Of Education And Regional Employment Board Of Ngawi Regency). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FIA/2015/308/ 051504382</relation><recordID>117348</recordID></dc>
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
author Sari, MeyMeliana
title Analysis Of Implementation “Teacher Redistribution” Policy To Improve Education Quality In Elementary School (Study On Office Of Education And Regional Employment Board Of Ngawi Regency)
publishDate 2015
topic 351 Public administration
url http://repository.ub.ac.id/117348/
contents Pembahasan tentang pendidikan tidak akan habisnya diperbincangkan dari era ke era. Perkembangan jaman yang semakin pesat mengakibatkan pula kebijakan mengenai pendidikan di Indonesia terus diperbaharui. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang bertujuan untuk menyelesaiakan permasalahan tentang kurikulum maupun sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan di akhir tahun 2011 adalah Redistribusi Guru dalam SKB Lima Menteri untuk mengatasi permasalahan ketimpangan jumlah guru yang ada di satuan pendidikan. Kabupaten Ngawi adalah salah satu daerah yang mengimplementasikan kebijakan tersebut di mana jumlah guru di SD kurang yaitu 781 orang, sementara di lain pihak jumlah guru SMP dan SMA lebih yaitu 277 dan 84 orang. Maka dari itu pemerintah daerah memutasi guru SMP dan SMA menjadi guru SD. Setelah sekitar 3 tahun kebijakan berjalan, permasalahan kembali muncul ketika kebijakan tersebut hanya bertujuan untuk menata dan memeratakan jumlah guru sementara kualitas pendidikan terabaikan. Kualitas pendidikan khususnya pendidikan dasar merupakan pondasi awal manusia untuk melanjutkan kehidupannya sebagai makhluk yang berkualitas. Latar belakang akademis guru yang berbeda yaitu guru mata pelajaran dan harus mengajar sebagai guru kelas dikhawatirkan akan mempengaruhi proses belajar mengajar di SD dan berpengaruh terhadap kualitas sekolah dasar tersebut. Berangkat dari itu peneliti memfokuskan permasalahan pada isi kebijakan Redistribusi Guru terhadap peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Ngawi dan konteks implementasi Kebijakan Redistribusi Guru tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, sementara data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen dari Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Ngawi, SDN Jatimulyo 1, dan SDN Pakah 3. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif dari Miles dan Huberman (2014). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa yang pertama isi kebijakan Redistribusi Guru tingkat sekolah dasar khususnya terkait peningkatan kualitas sekolah dasar di SDN Jatimulyo 1 dan SDN Pakah 3 Kecamatan Mantingan dapat berjalan stabil dan mengalami peningkatan, walaupun begitu terdapat permasalahan mengenai vii kesejahteraan guru dalam program sertifikasi ulang dimana ijazah mereka tidak sesuai dengan profesi yang dijalankannya sekarang. Yang kedua, konteks implementasi kebijakan tersebut berjalan dengan baik, tetapi terdapat permasalahan terkait kepatuhan dan respon yaitu protes yang dilakukan oleh guru yang dimutasi sehingga menghambat pelaksanaan kebijakan tersebut. Berdasarkan permasalahan yang terjadi tersebut saran yang diajukan peneliti terkait kelinieran ijazah dan profesi adalah pemerintah perlu memikirkan jangka panjang atau melakukan peramalan masalah atau dampak apa yang akan terjadi nanti. Selanjutnya melakukan koordinasi yang berkelanjutan dengan pihak UPTD Kecamatan Mantingan dan sekolah yang terkait mengenai perkembangan kebijakan ini. Kemudian terkait protes tersebut, pemerintah harus melakukan sosialisasi lebih dini secara menyeluruh dan secara langsung agar aktor-aktor yang terlibat terutama guru bisa memahami dengan benar tentang kebijakan Redistribusi Guru.
id IOS4666.117348
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-22T04:07:26Z
last_indexed 2021-10-28T07:07:18Z
recordtype dc
_version_ 1751455448405377024
score 17.538404