Analisis Efisiensi Teknis Menggunakan Data Envelopment Analyze Multi Output Pada Usahatani Jagung Tumpang Gilir Dengan Cabai Rawit Di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban
Main Author: | Tamari, Iqbal Zoelfiqar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11731/ |
Daftar Isi:
- Tanaman jagung merupakan tanaman pangan yang dapat ditanami didataran tinggi dan dataran rendah dengan kisaran ketinggian 50 – 600 mdpl. Pada tahun 2016 produksi tanaman jagung nasional mencapai 19.612.435 ton. Pulau Jawa merupakan pulau penyumbang produksi tertinggi dengan pencapaian 6.131.163 ton dan salah satu wilayah Kabupaten penghasil produksi terbesar adalah Kabupaten Tuban yang memiliki tingkat produksi tertinggi 526.515 ton. Kecamatan Grabagan adalah salah satu wilayah di Kabupaten Tuban yang ditetapkan sebagai sentra produksi jagung dengan produksi 44.295 ton pada tahun 2016. Pola tanam yang digunakan petani jagung adalah tumpang gilir dengan tanaman cabai untuk memaksimalkan sumberdaya lahan yang dimiliki oleh petani jagung di Kecamatan Grabagan. Produksi tanaman cabai di Kecamatan Grabagan mencapai 14.480 ton pada tahun 2016. Penggunaan input yang digunakan untuk tanaman jagung dan tanaman cabai secara bersamaan oleh petani di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan diantaranya luas lahan, pupuk organik, pupuk kimia, dan pestisida. Permasalahan yang menjadi perhatian penelitian dikarenakan adanya dugaan sejumlah petani masih belum optimal dalam penggunaan input pada usahatani jagung dengan cabai di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan sehingga output yang dihasilkan belum maksimal. Salah satu fenomena dilapang membuktikan bahwasanya peneliti pernah menemukan penggunaan takaran dosis pupuk yang sama padahal lahan yang ditanami jagung memiliki luasan yang sama tetapi output yang dihasilkan berbeda. Oleh karena itu, Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi teknis dengan melihat kombinasi output yang dihasilkan dalam penggunaan faktor – faktor produksi yang sama dalam usahatani jagung polikultur cabai. Tujuan penelitian ini yaitu : Bagaimana tingkat efisiensi teknis usahatani jagung tumpang gilir dengan cabai di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 – Januari 2018. Metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 30 sampel. Metode analisis yang digunakan dalam mengolah data yang didapatkan menggunakan data envelopment analysis dengan pendekatan orientasi output serta melihat pergerakan efisiensi teknis secara return to scale. Kecamatan Grabagan berada di ketinggian 323 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah 73,79 km2. Wilayah Kecamatan Grabagan memiliki tingkat curah hujan 1.801 mm/tahun. Penggunaan lahan di Kecamatan Grabagan meliputi sawah, pekarangan, ladang, hutan dan bangunan. Penggunaan lahan jenis ladang memiliki luasan terbesar di Kecamatan Grabagan dengan presentase 63,3% dari total luas keseluruhan. Jumlah Penduduk Kecamatan Grabagan mencapai 41.362 jiwa dengan prensentase laki laki 50% dan presentase perempuan sebesar 48,9 %. Petani menjadi profesi terbanyak di Kecamatan Grabagan dengan presentase 81%. Hasil analisa efisiensi teknis orientasi output pada usahatani jagung tumpang gilir dengan cabai di Desa Ngandong Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban memiliki tiga kategori nilai efisiensi teknis yang berbeda yaitu kategori tinggi (0,96-1) mencapai 60% sedangkan petani yang memiliki nilai efisiensi pada kategori v sedang (0,74 – 0,95) mencapai 10% sama halnya dengan petani yang memiliki nilai efisiensi rendah (<0,74) mencapai 30%. Peneliti menyarankan bahwa petani yang memiliki nilai efisiensi teknis sedang (0,74 – 0,95) dan rendah (<0,74) dapat membandingkan kinerjanya terhadap kinerja petani yang memiliki nilai efisiensi tinggi(0,96 – 1) dengan cara berbagi pengalaman dalam berusahatani berkaitan cara pengaplikasian input baik dilihat dari segi teknik pengaplikasian dan waktu pengaplikasian yang kemungkinan besar cara pengaplikasian antar petani juga memiliki pengaruh terhadap nilai efisiensi usahatani petani. Petani yang kurang efisien secara teknis atau petani yang memiliki nilai efisiensi sedang atau rendah dapat menurunkan rata - rata penggunaan pupuk kimia, pupuk organik, pestisida dan luas lahan masing –masing sebanyak 491,18 kg, 1802,48 kg, 0,77 kg dan 0,003 ha. Selain tata cara pengaplikasan input, petani jagung dan cabai yang beroperasi pada kondisi IRS perlu menaikkan skala usahanya dengan penggunaan input yang sama. Petani yang memiliki nilai efisiensi teknis orientasi output pada rentang nilai 0,96 – 1 disarankan untuk tetap konsisten dalam menjaga penggunaan input dan output yang dihasilkan baik itu pada komoditas jagung dan komoditas cabai.