Strategi Pengembangan Pariwisata Dalam Mewujudkan Kawasan Wisata Berbasis Keamanan Dan Kenyamanan (Studi Pada Kawasan Wisata Pantai Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah)

Main Author: Wicaksono, Ardiyan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117301/1/051504067_-_Ardiayan_Wicaksono.pdf
http://repository.ub.ac.id/117301/
Daftar Isi:
  • Otonomi daerah merupakan kegiatan dari pemerintahan, yakni pemerintah pusat memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk dapat menjalankan kegiatan pemerintahan yang dimaksudkan untuk pemerataan pembangunan.Dalam hal ini, Otonomi Daerah memberikan wewenang dan otoritas kepada setiap daerah untuk mendayagunakan setiap potensi yang ada untuk dikelola yang digunakan untuk kepentingan masyarakat. Dengan ini, pemerintah daerah mengarahkan sumbersumber daya yang ada agar dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif termasuk di dalamnya ialah dengan membangun potensi pariwisata. Dengan adanya pengembangan pariwisata, maka dengan sendirinya akan membuka peluang kesempatan kerja di sektor tersebut yang pada akhirnya dapat memberikan peningkatan pendapatan masyarakat itu sendiri. Penelitian ini didasari atas belum adanya keamanan dan kenyamanan pada kawasan wisata. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menciptakan rasa aman dan nyaman, salah satunya ialah dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam hal yang terkait dengan aktivitas wisata. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di obyek wisata pantai kuta berbasis keamanan dan kenyamanan serta apa sajakah faktor pendukung dan penghambat pengembangan pariwisata di obyek wisata pantai kuta berbasis keamanan dan kenyamanan. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah daerah dalam meningkatkan sistem keamanan dan kenyamanan dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan sadar wisata dapat dikatakan belum berhasil karena masih banyak tindak kejahatan terhadap wisatawan, penyediaan infrastruktur jalan belum memadai seperti belum adanya fasilitas lampu penerang jalan yang dapat menyebabkan ketidakamanan dan masih banyak pedagang asongan di kawasan pantai dan Bandara Internasional Lombok (BIL). Saran bagi pemerintah adalah meningkatkan jam kerja bagi petugas keamanan, pihak kepolisian harus memiliki pola pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya ketidakamanan, Rutin melakukan sosialisasi terhadap masyarakat akan sadar wisata, Penertiban pedagang asongan dengan menyediakan wadah-wadah yang dianggap strategis.