Revitalisasi Pasar Tradisional Dalam Perspektif Good Governance (Studi Di Pasar Tumpang Kabupaten Malang)
Main Author: | Alfianita, Ella |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117268/ |
Daftar Isi:
- Revitalisasi pasar tradisional bertujuan untuk meningkatkan daya saingnya dengan pasar modern. Revitalisasi merupakan suatu cara untuk menciptakan pasar tradisional dengan berbagai fungsi, karena pada dasarnya pasar tradisional menjadi penopang utama perekonomian suatu daerah. Fakta sekarang ini adalah terjadi persaingan yang tidak sehat antara pasar tradisional dengan pasar modern. Pasar modern yang pertumbuhannya kian pesat, jika dibiarkan akan menurunkan eksistensi pasar tradisional. Dengan demikian revitalisasi merupakan cara yang baik untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis, dan mengidentifikasi revitalisasi pasar tradisional dalam perspektif good governance di Pasar Tumpang Kabupaten Malang. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui lebih jelas mengenai pola kerjasama antar aktor yang terlibat dan upaya yang ditempuh dalam pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional di Pasar Tumpang Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan metode analisis data dengan cara pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa aktor yang terlibat terdiri dari pemerintah (Disperindag Kabupaten Malang, Aparat Pasar/UPPD Tumpang Kabupaten Malang, petugas kebersihan dan petugas parkir), swasta (pedagang, pedagang kaki lima, dan paguyuban pedagang Pasar Tumpang Kabupaten Malang/P3TKM), dan masyarakat (masyarakat sekitar pasar dan konsumen). Upaya yang ditempuh dibedakan menjadi aspek fisik (pembangunan dan perbaikan pasar) dan aspek non fisik (pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia). Saran dari peneliti dalam membuat suatu kebijakan harus lebih banyak melibatkan pihak-pihak lainnya, agar kebijakan yang dibuat tidak menguntungkan disalah satu pihak, menjalin kerjasama yang baik antar aktor yang terlibat, membuat strategi yang lebih inovatif untuk mendukung keberhasilan suatu program, peningkatan pengawasan yang ketat serta melakukan pendekatan secara aktif agar penyampaian pesan dan informasi lebih terarah.