Analisis Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning Dan Capital (Rgec) Pada Bank Konvensional Bumn Dan Swasta (Studi Pada Bank Umum Milik Negara D

Main Author: Ramadhany, AdindaPutri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117267/
Daftar Isi:
  • Kesehatan bank sangat diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan tetap terjaga oleh karena itu, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang penilaian kesehatan bank umum berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 melalui pendekatan risiko yaitu Risk-based Bank Rating atau RBBR yang menilai empat faktor yang terdiri dari profil risiko (risk profile), Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas (earnings), dan permodalan (capital) atau RGEC. Penelitian ini menggunakan ketiga faktor dari empat faktor yang ada yaitu profil risiko dengan mengukur risiko kredit menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) dan risiko likuiditas menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), faktor earnings (rentabilitas) menggunakan Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) dan faktor capital (permodalan) menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Faktor GCG tidak digunakan karena penilaian GCG menyangkut dengan data internal atau kerahasiaan bank yang sebagian datanya tidak dapat diperoleh. Penelitian ini dilakukan terhadap empat bank BUMN dan 22 bank swasta nasional devisa yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menunjukkan bahwa selama tahun 2011-2013, bank BUMN memperoleh peringkat komposit 1/kondisi bank secara umum sangat sehat sedangkan bank swasta nasional devisa memperoleh peringkat komposit 2/kondisi bank secara umum sehat. Tingkat kesehatan bank BUMN lebih baik daripada bank swasta nasional devisa dikarenakan nilai rata-rata ROA, NIM dan CAR yang dimiliki bank BUMN lebih besar nilainya dibandingkan dengan bank swasta nasional devisa meskipun nilai rata-rata NPL dan LDR bank swasta nasional devisa lebih kecil dibandingkan dengan bank BUMN. Nilai rata-rata ROA, NIM dan CAR bank BUMN yang lebih besar menunjukkan bahwa bank yang dimiliki pemerintah berusaha menjaga perolehan laba sebelum pajak dan pendapatan bunga bersih serta kecukupan modal yang dimiliki untuk menjaga kelangsungan kegiatan operasional bank sedangkan dilihat dari rasio NPL dan LDR, bank swasta nasional devisa cenderung menjaga risiko kredit dan likuiditasnya agar tetap rendah.