Elemen Pariwisata Berkelanjutan di Desa Sade Kabupaten Lombok Tengah

Main Author: Pratiwi, Dea Sidhi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11726/
Daftar Isi:
  • Desa Sade telah ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai destinasi wisata sejak tahun 1989 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur NTB No. 2 Tahun 1989 tentang penetapan 15 kawasan pariwisata (Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara). Desa Sade telah mengembangkan suatu konsep keberlanjutan wisata dan keberlanjutan desa adat yang dapat dilihat dari adanya kesesuaian kegiatan wisata dengan tetap mempertahankan nilai lokal yang ada. Prinsip pariwisata berkelanjutan tersebut juga diaplikasikan dalam penyusunan Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Lombok yang diimplementasikan dalam penyusunan strategi dan rencana aksi pembangunan selama lima tahun (Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Pulau Lombok Tahun 2015-2019). Penelitian ini bertujuan mengetahui elemen dominan yang berperan sebagai pangkal keberlanjutan dan hubungan antar elemen berkelanjutan kegiatan wisata di Desa Sade. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis DEMATEL (Decision-Making Trial and Evaluation Laboratory). Analisis DEMATEL digunakan untuk memetakan letak masing-masing elemen yang kemudian digambarkan arah hubungan antar elemen berdasarkan tinggi rendahnya nilai pengaruh yang telah dihitung sebelumnya menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan expert dalam menilai elemen dominan dan hubungan antar elemen dari ketujuh elemen yang terdiri dari partisipasi masyarakat, kepemilikan lokal, pelatihan, promosi, kebudayaan lokal, system kemasyarakatan dan mata pencaharian. Berdasarkan hasil analisis, elemen partisipasi masyarakat keluar sebagai elemen dominan. Dimana elemen partisipasi masyarakat merupakan elemen yang lebih banyak mempengaruhi elemen lain dan berperan dalam keberlanjutan kegiatan wisata di Desa Sade yang bila dilhat dari awal pengembangannya menjadi desa wisata, Desa Sade tetap eksis selama 28 tahun menjadi kawasan wisata budaya yang memikat wisatawan.