Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Risk-based Bank Rating (RBBR) (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2011-2013)

Main Author: Lutfiana, Nurma
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117245/
Daftar Isi:
  • Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam membantu kelancaran sistem pembayaran, dan menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneter, dimana bank memperoleh sumber dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus) dan menyalurkannya ke pihak yang membutuhkan dana (defisit). Kondisi bank yang sehat maupun tidak sehat akan mempengaruhi kinerja bank, karena pentingnya fungsi dan kondisi bank maka Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank. Peraturan tersebut mewajibkan bank untuk melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) yang terdiri dari faktor profil risiko (risk profile), faktor Good Corporate Governance (GCG), faktor rentabilitas (earnings), dan faktor permodalan (capital). Penelitian ini menggunakan 3 faktor dari keempat faktor RBBR yaitu faktor profil risiko, faktor rentabilitas, dan faktor permodalan (capital) untuk menilai kesehatan bank umum swasta nasional devisa. Penilaian pada faktor risiko mengukur 2 risiko yaitu risiko kredit dengan menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL), dan risiko likuiditas dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), faktor rentabilitas dengan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) dan Net Interest Margin (NIM), serta faktor permodalan dengan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian pada bank umum swasta nasional devisa menunjukkan bahwa penilaian terhadap profil risiko dengan menggunakan rasio NPL memperoleh hasil rata-rata dibawah 5%, dan dengan menggunakan rasio LDR bank umum swasta nasional devisa memperoleh hasil cukup baik dengan perbandingan kredit yang terlalu tinggi terhadap dana pihak ketiga, dengan rata-rata rasio diatas 85%. Penilaian terhadap faktor rentabilitas dengan menggunakan rasio ROA memperoleh hasil cukup baik walaupun terdapat beberapa bank yang mengalami kerugian dan menggunakan rasio NIM memperoleh hasil sangat baik dengan rata-rata rasio diatas 2%. Penilaian terhadap faktor permodalan secara keseluruhan bank umum swasta nasional devisa dengan menggunakan rasio CAR menunjukkan bahwa bank mampu memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Penilaian dengan menggunakan faktor profil risiko sebaiknya bank umum swasta nasional devisa mempunyai pengelolaan risiko yang lebih baik agar dapat mengurangi risiko kredit bermasalah maupun risiko likuiditas yang tinggi, untuk faktor rentabilitas pada bank umum swasta nasional devisa memadai guna mendukung permodalan bank yang sangat sehat dan diharapkan manajemen bank untuk mempertahankan kesehatan bank.