Analisis Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan (Studi pada BPR Bina Reksa Karyaartha Tahun 2012 – September 2014)

Main Author: Wulansari, EprianitaMey
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117241/1/SKRIPSI_FULL_EPRIANITA.PDF
http://repository.ub.ac.id/117241/
Daftar Isi:
  • Persaingan dalam dunia bisnis semakin lama semakin besar, ini diakibatkan karena banyak munculnya perusahaan pesaing yang kompetitif. Lingkungan bisnis yang dinamik membuat perusahaan harus lebih peduli terhadap strategi yang telah ada. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Pengukuran kinerja dengan aspek keuangan saja akan dapat membuat kondisi perusahaan kurang baik, karena dalam mengukur kinerja juga diperlukan aspek non keuangan. Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu alternatif dalam pengukuran kinerja perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui hasil kinerja keuangan dan non keuangan. BSC mempunyai empat perspektif penting yang diukur diantaranya, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja BPR Bina Reksa Karyaartha tahun 2012 – September 2014 yang diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam menggambarkan dan menganalisis pengukuran kinerja BPR Bina Reksa Karyaartha tahun 2012 – September 2014 menggunakan balanced scorecard. Hasil pengukuran kinerja dengan balanced scorecard pada BPR Bina Reksa Karyaartha masing-masing perspektif adalah perspektif keuangan dengan menggunakan LDR, ROA, ROE, BOPO, dan ROCE. Hasil menunjukkan baik, kecuali ROCE masih tidak baik. Persperktif pelanggan menunjukkan hasil yang baik dengan menarik pelanggan baru, tetapi dalam hal kepuasan pelanggan tetap menunjukkan hasil tidak baik. Persperktif proses bisnis internal dengan AETR menujukkan hasil baik. Persperktif pembelajaran dan pertumbuhan menujukkan hasil tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode balanced scorecard terhadap kinerja BPR Bina Reksa Karyaartha masih belum dikatakan baik. BPR Bina Reksa Karyaartha harus meningkatkan kinerja perusahaan dengan baik sesuai dengan kondisi perusahaan. Penggunaan metode balanced scorecard adalah salah satu alat ukur yang tepat untuk mengetahui keseluruhan kondisi BPR Bina Reksa Karyaartha.