Pengembangan Desa Wisata sebagai Perwujudan Ekowisata Berbasis Masyarakat (Community-based Ecotourism) di Kota Batu
Main Author: | Kartika, Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117198/ |
Daftar Isi:
- Melihat potensi alamiah yang memiliki daya tarik wisata, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Batu mulai memperkenalkan istilah desa wisata sebagai suatu alternatif wisata yang berpijak pada konsep ekowisata berbasis masyarakat dimana penyelenggaraan kegiatan wisata dilakukan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan secara alamiah yang dikelola oleh masyarakat lokal. Sebagai suatu objek wisata yang cukup diperhatikan eksistensinya, desa wisata belum memiliki daya saing yang tinggi apabila dibandingkan dengan objek-objek wisata lain yang ada di Kota Batu. Hal tersebut dikarenakan dari segi sumber daya manusia masih rendah, minimnya sarana-prasarana, serta berbagai regulasi tentang desa wisata yang belum ada di tingkat desa/ kelurahan, sehingga dilakukan suatu pengembangan baik dari pemerintah maupun masyarakat agar desa wisata dapat menjadi objek wisata yang lebih baik. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan desa wisata sebagai perwujudan ekowisata berbasis masyarakat (community-based ecotourism) di Kota Batu dan mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan desa wisata. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan analisa data menggunakan metode interaktif Miles, Huberman, dan Saldana. Dalam metode analisis ini, terdapat 4 tahapan yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengembangan desa wisata mengandung 5 aspek, yaitu pemasaran yang spesifik menuju tujuan wisata, keterampilan dan layanan kepada pengunjung secara intensif, keterlibatan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan pengembangan kemampuan penduduk lokal yang di dalamnya dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat desa setempat. Dalam pengembangan tersebut, terdapat faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung antara lain komitmen yang kuat baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mengembangkan desa wisata, kondisi geografis, dan pemberitaan media massa. Sedangkan faktor penghambat adalah masih kurangnya sarana prasarana di desa wisata, minimnya pemahaman perangkat desa mengenai desa wisata, dan rendahnya kemampuan masyarakat Temas dalam manajemen potensi wisata. Menyadari berbagai permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan penambahan sarana-prasarana di desa wisata, penambahan wawasan perangkat desa mengenai desa wisata, serta sosialisasi dan observasi secara intens dari pihak pemerintah kepada desa wisata.