Implementasi Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Pkbl) Dalam Pembinaan Pengrajin Batik (Studi Pada Pt Semen Indonesia (Persero) Tbk Tuban Dan Pengrajin Batik Tulis “Gedog” Di Kecamatan Kerek Kabupa

Main Author: Indriawati, EllaNur
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117196/
Daftar Isi:
  • Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan pertanggungjawaban sosial yang dilaksanakan BUMN yang diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. PKBL adalah bentuk nyata sebuah implementasi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah kepada BUMN untuk peduli dengan masyarakat/pelaku usaha. Salah satu BUMN yang mengimplementasikan PKBL adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, sesuai dengan dasar kebijakan sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada pengrajin Batik di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini adalah implementasi PKBL PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam pembinaan pengrajin batik serta faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi PKBL PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam pembinaan pengrajin batik di Kecamatan Kerek. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PKBL PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam pembinaan pengrajin batik sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan dasar hukum yaitu Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dengan BUMN dan Program Bina Lingkungan, dan ISO 26000:2010. Aktor yang terlibat dalam implementasi PKBL adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk khususnya Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan, Pemerintah Daerah dan pengrajin batik di Kecamatan Kerek. Dalam implementasi PKBL memberikan pinjaman modal dan menyediakan pembinaan/pendampingan yaitu pelatihan, pameran dan promosi bagi mitra binaan. Sehingga terjalin sebuah Pola Bapak-Anak Angkat Hulu-Hilir antara perusahaan dengan mitra binaan. Dari implementasi PKBL memberikan capaian hasil, manfaat dan dampak dalam perkembangan usaha batik yang tangguh dan mandiri serta mampu berdaya saing secara global. Namun dalam implementasi Program ini masih terdapat kendala yaitu terbatasnya sumber daya manusia dan kredit macet yang ditimbulkan oleh mitra binaan. Berdasarkan uraian diatas penulis memberikan beberapa rekomendasi yaitu pihak PT Semen Indonesia melakukan penambahan sumber daya manusia vi yang bersinggungan dengan PKBL sehingga dapat terlaksana dengan baik dan optimal, melakukan penagihan berkala dan memberi sanksi kepada mitra binaan untuk meminimalisir kredit macet yang terjadi, kemudian dari pihak pemerintah daerah juga dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan perusahaan, mempunyai peran dan fungsi yang jelas dalam implementasi PKBL.