Evaluasi Pola Kemitraan Usaha Tani Tebu (Studi Pada Ptpn X (Persero) Pg. Pesantren Baru Kediri)
Main Author: | Utami, Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117193/ |
Daftar Isi:
- Persaingan antar perusahaan semakin pesat pada sektor apapun memberikan dorongan bagi perusahaan untuk menunjukkan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang baik kepada para petani terkait dengan melakukan kerjasama dengan sistem pola kemitraan dengan petani menjadi salah satu faktor kesuksesan suatu perusahaan. Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku yang cukup serta kualitas yang baik sekaligus untuk meningkatkan pendapatan petani tebu keduanya saling menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan pola kemitraan antara petani tebu dengan PG. Pesantren Baru dan membandingkan pendapatan dan efisiensi usaha tani tebu yang dilakukan oleh petani yang mengikuti pola kemitraan dengan petani non kemitraan, serta untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil yang signifikan antara petani pola kemitraan dan non kemitraan pada PG. Pesatren Baru Kediri. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini untuk pola kemitraan sebanyak 15 orang, sedangkan non pola kemitraan sebanyak 13 orang. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa hasil petani yang mengikuti pola kemitraan pendapatnnya lebih besar dari pada petani non pola kemitraan. Hal ini dikarenakan ada pembinaan khusus dari petugas lapang PG. Pesantren Baru yang intensif dilakukan secara bertahap sehingga produktivitas lebih tinggi. Hasil dari uji beda tersebut terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan antara usaha tani tebu petani pola kemitraan dengan petani non pola kemitraan yang signifikan. Adanya perbedaan ini disebabkan oleh adanya jaminan yang diberikan oleh perusahaan serta adanya pengawasan dan bimbingan oleh petugas lapang PG. Pesantren Baru, sehingga produktivitasnya tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka petani sebaiknya petani bisa mengikuti alternatif sistem pola kemitraan dan sebaiknya diadakan pertemuan yang membahas mengenai hak dan kewajiban petani dan mengatur penanggungan resiko agar tidak saling dirugikan serta perlu ditingkatkan dan dipertahankan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian.