Analisis Penerapan Sistem Penyaluran Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Kredit (Studi Pada Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Blitar Unit Dayu)

Main Author: AlUla, Zamro`atusSa`adah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117182/
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak jauh dari peran perbankan yang ada di Indonesia. Keberadaan lembaga keuangan sangat diperlukan oleh masyarakat, fungsi bank sebagai penyalur dana akan sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Saat bank menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit bank akan memperoleh keuntungan namun bank juga harus memperhitungkan risiko kredit yang mungkin terjadi. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Blitar Unit Dayu merupakan salah satu unit BRI yang ada di Kabupaten Blitar yang menyediakan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) untuk membantu pendanaan masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Kupedes merupakan salah satu jenis kredit mikro, prosedur penyaluranya yang mudah, berbunga wajar, dan dalam penyaluranya perlu pemahaman secara tepat dalam artian memiliki usaha yang dinilai layak. Maka dari itu dalam penyalurannya diperlukan pengendalian kredit yang baik supaya dalam sistem dan prosedur penyaluranya dapat berjalan dengan lancar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem penyaluran Kupedes yang ada di BRI Unit Dayu dan untuk mengetahui pengendalian kredit saat penerapan sistem penyaluran Kupedes pada BRI Unit Dayu. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Fokus penelitian ini adalah penerapan sistem penyaluran Kupedes mulai dan aspek-aspek pengendalian kredit yang sudah diterapkan BRI Unit Dayu saat penerapan sistem penyaluran Kupedes. Berdasarkan hasil penelitian pada BRI Unit Dayu ditemukan adanya perangkapan fungsi pada Mantri. Mantri bertugas sebagai petugas yang melaksanakan analisis kredit, penilai jaminan, dan yang melaksanakan monitoring on site serta monitoring off site. Pada saat permohonan kredit belum ada formulir checklist kelengkapan persyaratan, formulir ini digunakan untuk memudahkan Customer Service dalam memeriksa kelengkapan berkas persyaratan permohonan kredit milik debitur dan Customer Service belum melaksanakan wawancara. Pada saat monitoring belum dilaksanakan kunjungan ke tempat debitur secara rutin, Mantri hanya melaksanakan kunjungan ke tmpat debitur jika debitur tersebut sudah mengalami penunggakan. Sebaiknya pada BRI Unit Dayu saat permohonan kredit Customer Service membuat formulir checklist kelengkapan persyaratan untuk memudahkan Customer Service dalam meneliti kelengkapan berkas persyaratan permohonan kredit milik debitur, dan memudahkan debitur untuk melengkapi persyaratan permohonan kredit. Pada saat proses analisis kredit sebaiknya ada pembagian tugas antara penilai jaminan dan yang melaksanakan analisis kredit sehingga tidak v ada rangkap fungsi. Sebaiknya analisis kredit dan penilaian agunan dilaksanakan oleh Mantri yang berbeda jadi Mantri yang melaksanakan tugasnya masing-masing bisa fokus dan dapat meminimalisir kesalahan penilaian terhadap agunan / analisis kredit. Pada saat monitoring on site seharusnya dilaksanakan secara rutin minimal sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh BRI Pusat, baik untuk debitur lancar / debitur yang menunggak. Monitoring akan lebih baik jika kunjungan dilaksanakan 1 bulan sekali tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu jadi bisa melihat keadaan yang sesungguhnya terjadi tanpa ada rekayasa dari debitur.