Analisis Nilai Tambah Dan Kelayakan Usaha Keripik Talas Kharisma (Studi Kasus Pada Kharisma Jaya Food Kabupaten Malang)
Main Author: | Mahendra, Hendra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11716/ |
Daftar Isi:
- Umbi talas merupakan bagian yang kurang dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomis yang rendah. Produktivitas umbi talas di Kabupaten Malang cukup besar. Menurut Koswara (2013) sentra produksi umbi talas di Indonesia terletak di dua kota yaitu di Bogor dan Malang, dengan produktivitas mencapai 30 ton/hektar pada kondisi optimal. Nilai ekonomi umbi talas dapat ditingkatkan dengan memanfaatkannya sebagai bahan input agroindustri, misalnya sebagai bahan input pembuatan keripik talas. Pengolahan umbi talas yang efektif dapat dijadikan solusi untuk mengurangi umbi talas yang terbuang percuma. Peluang ini dapat menjadikan umbi talas dapat diolah dan dapat memberikan nilai tambah lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk aslinya atau sebelum diolah. Kharisma Jaya Food merupakan produsen keripik talas yang ada di Kabupaten Malang, hasil dari pengolahan umbi talas tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan menunjukkan kelayakan usaha. Produk yang ditawarkan Kharisma Jaya Food saat ini dapat dikatakan merupakan inovasi baru sebab produk ini jarang ada di pasaran. Maka dari itu diperlukan analisis studi kelayakan mengenai Kharisma Jaya Food untuk melihat kelayakan usaha. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya nilai tambah dari usaha pemanfaatan umbi talas menjadi keripik talas pada Kharisma Jaya Food, Kabupaten Malang dan Menganalisis tingkat kelayakan finansial pemanfaatan umbi talas menjadi keripik talas pada Kharisma Jaya Food, Kabupaten Malang. Metode analisis data kuantitatif menggunakan komputer program Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk tabulasi yang digunakan untuk mengklasifikasi data yang ada serta mempermudah dalam melakukan analisis data. Sedangkan untuk data kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami dan analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi yaitu NPV, IRR, B/C Ratio dan Payback Period. Hasil analisis nilai tambah pada agroindustri keripik talas di Kharisma Jaya Food, Kabupaten Malang menunjukan bahwa usaha pengolahan umbi talas menjadi keripik talas memberikan nilai tambah sedang. Nilai tambah yang terdapat dari setiap satu kilogram umbi talas adalah sebesar 920/kg atau sebesar 27,25 persen. Balas jasa atau imbalan untuk pemilik faktor produksi dapat dilihat dari besarnya marjin, yaitu sebesar Rp.2.375 per kilogram dengan distribusi marjin untuk pemilik usaha sebesar 10,66 persen, untuk tenaga kerja sebesar 28,07 persen dan untuk sumbangan input lain sebesar 61,26 persen. Analisis finansial diperoleh hasil Net Present Value bernilai positif sebesar Rp.146.298.664,4. Internal Rate of Return sebesar 40% menunjukan tingkat pengembalian lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan. Net B/C Ratio sebesar 4,1 lebih dari 1 sehingga dari segi finansial usaha keripik talas layak dijalankan. Payback Priod selama 0,89 tahun atau kurang dari 1 tahun hal ini menunjukan bahwa seluruh biaya investasi dapat dikembalikan dengan jangka waktu pengembalian modal usaha lebih cepat dari pada umur usaha. Semua hasil perhitungan pada analisis finansial juga menunjukan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan. Perusahaan sebaiknya melakukan ekspansi usaha yaitu dengan meningkatkan kapasitas produksi, meningkatan alat produksi dan bahan baku. Pemilik sebaiknya menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produk ini karena walaupun usaha yang dijalankan saat ini dapat dikatakan layak tetapi manfaat yang diperoleh masih kecil sehingga dalam pengembalian seluruh biaya investasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Bagi masyarakat yang tertarik pada bisnis ini harus memperhitungkan dengan matang penetapan harga jual keripik talas, agar manfaat yang diterima sebanding dengan biaya yang dikeluarkan dan waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian investasi tidak terlalu lama.