Analisis Sistem Akuntansi Pengadaan Batubara Dan Pengeluaran Kas Untuk Meningkatkan Pengendalian Intern Perusahaan (Studi Pada Pt. Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Paiton Probolinggo)

Main Author: Anfenanda, DimasIshlah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117144/
Daftar Isi:
  • Pelaksanaan sistem akuntansi pengadaan batubara dan pengeluaran kas masih dijumpai beberapa kelemahan pengendalian intern. Perolehan sumber yang dilakukan sering tidak menunjukkan penjagaan harta kekayaan perusahaan. Penerimaan kuantitas batubara seringkali tidak sesuai dengan rencana jumlah persediaan batubara. Sehingga pada kegiatan produksi listrik sering terhambat, dikarenakan jumlah penerimaan kuantitas batubara tidak sesuai dengan jumlah persediaan batubara. Pencatatan pada jurnal pengeluaran kas sering tidak menunjukkan penjagaan harta kekayaan perusahaan. Penambahan harga pada catatan akuntansi yang digunakan, menyebabkan harga tidak sesuai dengan faktur pembelian. Bagaimana pelaksanaan sistem akuntansi pengadaan batubara dan pengeluaran kas, serta bagaimana pengendalian intern pada PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Paiton Probolinggo. Pengadaan memiliki kesamaan dengan pembelian, dimulai dengan cara perolehan sumber sampai dengan perolehan penerimaan sumber. Pengeluaran kas merupakan kegiatan pembelian barang dengan mengeluarkan aset berupa uang beserta lampiran dokumen yang dianggap sebagai bukti pembelian yang sah. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif yang dilakukan untuk menganalisa pelaksanaan sistem akuntansi pengadaan batubara dan pengeluaran kas, serta praktik pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Paiton Probolinggo. Perangkapan tugas dapat menyebabkan ketidaksesuaian kualitas dan kuantitas yang diminta seringkali terjadi. Perangkapan tugas oleh fungsi pengadaan menimbulkan adanya praktek kecurangan, seperti jumlah permintaan pembelian yang tidak sesuai dengan kartu persediaan. Perhitungan total harga antara faktur pembelian dan catatan akuntansi yang digunakan seringkali berbeda. Indikasi kecurangan yang dilakukan oleh fungsi keuangan dengan menambahkan selisih harga dari suatu barang pada catatan akuntansi yang digunakan. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Paiton Probolinggo sebaiknya perlu memisahkan antara fungsi pengadaan dan fungsi gudang, serta penambahan fungsi gudang untuk mengajukan permintaan pembelian. Pembuatan bukti kas keluar sebanyak 2 rangkap, satu lembar untuk kreditur, satu lembar untuk fungsi keuangan sebagai arsip apabila terjadi kesalahan perhitungan total harga dalam jurnal pengeluaran kas. Penanggung jawab kas kecil membuat laporan penggunaan kas kecil saat pengisian kembali kas kecil.