Analisis Aspek Kelayakan Pemberian Kredit Usaha Mikro Dalam Upaya Mengantisipasi Terjadinya Kredit Bermasalah (Studi Kasus Pt. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang)

Main Author: Anggraini, RimaAyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/117102/
Daftar Isi:
  • PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang merupakan salah satu bank yang tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada masyarakat dalam membantu masalah permodalan. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang memiliki berbagai macam produk dan fasilitas yang diberikan kepada nasabah, salah satunya adalah fasilitas kredit. Kredit Usaha Mikro merupakan salah satu fasilitas kredit yang diberikan bank kepada nasabah, dalam prosesnya terdapat permasalahan yang selalu dialami oleh pihak bank yaitu kredit bermasalah. Penilaian terhadap aspek-aspek yang mendasari pemberian kredit perlu dilakukan untuk mengurangi presentase kredit bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian aspek kelayakan pemberian kredit usaha mikro (meliputi aspek hukum, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek agunan) dalam upaya mengantisipasi terjadinya kredit bemasalah pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Fokus penelitian ini adalah menilai bagaimana pihak bank menilai aspek-aspek kelayakan dalam pemberian kredit agar tidak terjadi tunggakan kredit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aspek-aspek kelayakan pemberian Kredit Usaha Mikro yang meliputi aspek hukum, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek agunan sudah digunakan oleh PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Malang sebagai dasar penilaian untuk pengambilan keputusan pemberian Kredit Usaha Mikro terhadap dua calon nasabah yaitu Cahaya Sablon dan Marsya Konveksi. Saran yang diberikan oleh penulis yaitu pihak bank sebaiknya lebih teliti dalam menganalisis kewajiban yang sudah dimiliki nasabah, agar tidak terjadi tunggakan dalam proses pembayaran kewajiban pada pihak bank.