Analisis Sistem Pengadaan Barang/Jasa Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Pada Pt. Pembangkitan Jawa-Bali (Pjb)
Main Author: | Putra, MuchammadRizkiAgung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/117091/ |
Daftar Isi:
- Pengadaan barang/jasa harus mempunyai sistem yang baik untuk mendukung seluruh kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan. Setiap pengadaan barang/jasa tersebut juga harus terdapat pengendalian intern untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumberdaya suatu organisasi serta mencegah dan menemukan ketidaksesuain prosedur. Bagaimana pelaksanaan sistem pengadaan barang/jasa pada PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UP Paiton, bagaimana peningkatan pengendalian intern pada sistem pengadaan barang/jasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan, menggambarkan suatu fenomena. Fokus penelitian ini pada sistem pengadaan barang/jasa dan pengendalian intern perusahaan. Lokasi penelitian pada PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkit Paiton Jl. Raya Surabaya-Situbondo KM. 142 Paiton. Analisis yang digunakan untuk sistem pengadaan barang/jasa adalah analisis prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan. Pada pengendalian intern adalah stuktur organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat dan karyawan yang sesuai mutu. Pada sistem pengadaan barang/jasa PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UP Paiton menggunakan empat metode dalam sistem pengadaan barang/jasa. Metode yang digunakan adalah metode pelelangan umum, metode pelelangan sederhana, metode penunjukkan langsung dan metode pengadaan langsung. Pemilihan penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan nilai pengadaan, jenis barang/jasa yang akan diadakan, maupun waktu pelaksanaan pengadaan. Secara umum pelaksanaan sudah sesuai dengan pedoman pengadaan barang/jasa namun ada beberapa yang harus dijadikan perhatian manajemen seperti pengumuman pengadaan yang tidak dilaksanakan dan dicantumkan pada surat kabar atau media cetak untuk ketersebaran informasi yang lebih luas. Penyusunan harga penawaran sendiri (HPS) yang kurang cermat hal yang hanya dilakukan oleh tim HPS dengan biaya kontrak tahun lalu namun faktor perubahan biaya yang kurang sesuai. Aanwijzing yang seharusnya sebagai sarana penjelasan lebih rinci tentang pengadaan namun tidak wajib dihadiri peserta. Sebaiknya PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UP Paiton mengumumkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak untuk ketersebaran informasi yang lebih luas. Penyusunan harga penawaran sendiri (HPS) yang lebih cermat oleh tim dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa digunakan untuk lebih akurat. Selain itu aanwijzing wajib dihadiri peserta supaya mendapatkan penjelasan lebih rinci.