Analisis Perbaikan Sistem Kerja Pekerja Bagian Pengemasan Produk Menggunakan Metode OCRA Index dan QEC di PT Batu Bhumi Suryatama

Main Author: Samjaya, Faizal Sandra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/11706/
Daftar Isi:
  • PT Batu Bhumi Suryatama merupakan perusahaan yang memproduksi minuman sari apel. Salah satu proses dalam pembuatan sari apel adalah proses pengemasan produk. Di proses pengemasan, pekerja melakukan pekerjaan repetitif selama 6 jam kerja dan evaluasi ergonomi belum pernah dilakukan terhadap sistem kerja yang ada di stasiun kerja pengemasan produk. Terdapat keluhan rasa sakit pada pekerja khususnya pada tubuh bagian atas karena pekerjaan repetitif yang dilakukan dengan sistem kerja yang kurang baik. Keluhan gangguan kesehatan pekerja dapat berdampak negatif terhadap proses kerja dan target output yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kerja dan kondisi pekerja, mengetahui tingkat paparan keluhan yang dirasakan oleh pekerja pengemasan produk dan menentukan rekomendasi perbaikan yang sesuai untuk memperbaiki sistem kerja sebelumnya dan mengurangi risiko keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja. Pada pekerjaan pengemasan produk di PT Batu Bhumi Suryatama memiliki risiko work related musculoskeletal disorders (WMSDs). Identifikasi dan analisis terhadap risiko WMSDs dapat dilakukan dengan menggunakan metode Occupational Repetitive Action (OCRA) Index dan Quick Exposure Checklist (QEC). OCRA Index digunakan untuk menilai risiko upper extremity work related musculoskeletal disorders (UE WMSDs) dengan melihat faktor postur tubuh bagian atas. Pada OCRA Index terdiri dari beberapa tahap, tahap pertama adalah melakukan pengumpulan data yang meliputi jam kerja, tindakan teknis pekerja, waktu siklus kerja dengan stopwatch time study, kondisi lingkungan kerja, dan postur kerja. Tahap kedua yaitu perhitungan nilai frekuensi tindakan teknis per menit, actual technical action (ATA) dalam satu shift kerja dan reference technical action (RTA) dalam satu shift kerja dengan mempertimbangkan faktor-faktor pada OCRA Index. Pada metode QEC penilaian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner pengamat dan pekerja. Hasil kedua kuesioner tersebut dihubungkan dengan menggunakan exposure score sheet untuk setiap faktornya dan kemudian didapatkan nilai exposure level dan action level QEC pekerja. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode OCRA Index dapat diketahui bahwa seluruh pekerja bagian pengemasan produk PT Batu Bhumi Suryatama memiliki nilai risiko cedera yang tinggi yaitu pada rentang nilai 15.4 – 30.2. Hasil pengolahan data dengan metode QEC dapat diketahui bahwa nilai exposure level seluruh pekerja yaitu berada pada rentang nilai 59.5% – 62.4% yang artinya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan atau perbaikan pada sistem kerja. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan adalah perbaikan waktu jeda atau waktu istirahat, melakukan eliminasi dan penyeimbangan tindakan teknis pekerja, perbaikan kondisi lingkungan kerja dan desain ulang stasiun kerja pengemasan produk untuk meminimalkan postur kerja yang tidak nyaman. Berdasarkan rekomendasi perbaikan yang diberikan dapat diketahui bahwa nilai risiko musculoskeletal disorders pekerja mengalami penurunan yang dapat ditunjukkan dengan turunnya nilai OCRA Index setelah perbaikan yaitu pada rentang nilai 1.7 – 4.0 dan nilai exposure level QEC dengan rata-rata sebesar 51.7%.