Analisis Pemotongan Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Sebagai Pemenuhan Kewajiban Wajib Pajak PT.Badak NGL Bontang

Main Author: June, CindyGetahTrisna
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116994/
Daftar Isi:
  • Kontribusi penerimaan negara dari sektor pajak tidak lepas dari peran Wajib Pajak dalam membayar pajak. Penerimaan pajak dari sektor migas adalah salah satu sektor yang dominan dibandingkan dengan pajak lain. PT Badak NGL merupakan salah satu badan usaha yang bergerak di bidang migas dengan menerapkan proses Witholding Tax untuk pemotongan dan pemungutan pajak Perusahaan rekanan. Penerapan sistem pada yang dilakukan Perusahaan sebagai Wajib Pajak tentu ada kemungkinan terjadi kesalahan, misalnya penerapan tarif, penetapan objek pajak dan proses pemotongan pemungutan sebagai sistem Witholding Tax. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil analisis Peneliti mengenai proses pemungutan pemotongan yang dilakukan oleh PT Badak NGL Bontang sebagai salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang migas dan sebagai salah satu Wajib Pajak dengan penerapan Witholding Tax. Hasil penelitian ini mencakup beberapa poin, diantaranya dari segi subjek pajak dan objek pajak, PT Badak NGL merupakan Wajib Pajak yang patuh, selain itu bisa dilihat bahwa dasar pengenaan pajak jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan harus seimbang untuk sehingga PT Badak NGL diharapkan tidak hanya sebagai Wajib Pajak yang patuh tetapi juga benar dalam menerapkan sistem perpajakan. Proses bisnis yang dilakukan oleh PT Badak NGL meliputi proses bisnis dengan pemegang saham, Perusahaan rekanan dan pembeli hasil olahan migas yaitu China, Jepang dan Taiwan. Proses bisnis yang harus lebih dipertegas lagi adalah dengan pihak pemegang saham dalam budgeting anggaran dan juga dengan pihak rekanan mengenai kontrak kaitannya dengan pembayaran pajak. Keterlambatan yang sering terjadi pada pembayaran pajak disebabkan rekanan yang terlambat menyampaikan invoice kepada PT Badak NGL Bontang. Kesimpulan dari penelitian ini PT Badak NGL Bontang telah menerapkan proses pemotongan dan pemungutan perpajakan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk setiap Objek Pajak. Objek Pajak PT Badak NGL Bontang terdiri dari jasa-jasa yang ada pada pasal 15, pasal 21, dan pasal 23 Undang-Undang PPh. PT Badak NGL Bontang harus lebih teliti mengenai budgeting anggaran supaya tidak terjadi kesenjangan antara pajak yang dibayarkan dengan biaya yang dibebankan. Penerapan proses bisnis yang seharusnya lebih tegas dengan pihak terkait sehingga tidak merugikan satu pihak.