Pengaruh Paparan Tembakau Rokok Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Ikan Zebra (Denio Rerio)
Main Author: | Handayana, Adindya Fidza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11698/ |
Daftar Isi:
- Tembakau yang dikandung dalam rokok diyakini berdampak negatif terhadap kesehatan perokok disamping itu sisa rokok yang dibuang akan terbawa ke perairan yang dapat berdampak pencemaran. Tembakau rokok merupakan sampah domestik yang penyebarannya sangat luas melalui buangan sisa rokok. Sisa rokok ataupun abu tembakau sangat mudah terbawa ke perairan sehingga sangat potensial meracuni organisme air. Beberapa tahun terakhir, penggunaan ikan zebra sebagai model organisme untuk pengembangan genetik, toksikologi, gangguan metabolisme, serta gangguan tubuh manusia lainnya menjadi sangat populer. Ikan zebra merupakan model yang baik untuk penelitian mengenai toksik. Efek dari bahan toksik dapat diamati dengan mudah pada embrio ikan zebra karena bersifat transparan dan kesamaan genetik untuk manusia. Hal ini membuat zebrafish sangat baik untuk aplikasi dalam penelitian. Dari hal itu maka bisa dikembangan tentang pengaruh tembakau rokok terhadap embrio yang bertujuan untuk pengetahuan manusia. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dosis pemaparan tembakau rokok (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan 400 ppm) dengan 3 kali ulangan. Data hasil yang diperoleh dianalisa sidik ragam dilanjutkan dengan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi DO sedangkan parameter penunjang meliputi suhu, pH dan kandungan oksigen terlarut. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu paparan tembakau rokok memberikan pengaruh pada parameter utama yang diuji. Adapun hasil pengamatan perkembangan embrio pada dosis 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, dan 400 ppm diketahui embrio yang menetas mengalami malformasi pada bagian tulang. Pada rata-rata parameter lama penetasan untuk perlakuan K (0 ppm) 50.56 jam, perlakuan A (100 ppm) 57.77 jam, perlakuan B (200 ppm) 58.09 jam, perlakuan C (300 ppm) 59.96 jam, perlakuan D (400 ppm) 61.15 jam. Hubungan antara paparan tembakau rokok dengan lama penetasan embrio yaitu semakin tinggi dosis tembakau rokok yang diberikan maka semakin lama embrio untuk menetas. Grafik yang terbentuk adalah berupa grafik linier dengan persamaan y = 52,761+0,0241x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,8138. Pada pengamatan derajat penetasan didapatkan hasil rerata untuk perlakuan K (0 ppm) 100%, perlakuan A (100 ppm) 81.67%, perlakuan B (200 ppm) 91.67%, perlakuan C (300 ppm) 80%, perlakuan D (400 ppm) 11.67%. Semakin tinggi dosis tembakau rokok semakin rendah derajat penetasan embrio. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 108.67 – 0,1783x dan korelasi negatif serta nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,5893. Pada pengamatan rerata denyut jantung untuk perlakuan K (0 ppm) 134.67 ii denyut/menit, perlakuan A (100 ppm) 159 denyut/menit, perlakuan B (200 ppm) 167.67 denyut/menit, perlakuan C (300 ppm) 173.33, perlakuan D (400 ppm) 200.67 Hubungan paparan tembakau rokok dengan denyut jantung yaitu semakin tinggi dosis tembakau rokok maka semakin cepat denyut jantung. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 137,8 + 0,1463x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9223. Pada pengamatan rerata fluktuasi konsumsi DO untuk perlakuan K (0 ppm) 0.09 ppm, perlakuan A (100 ppm) 0.69 ppm, perlakuan B (200 ppm) 0.83 ppm, perlakuan C (300 ppm) 0.93 ppm, perlakuan D (400 ppm) 1.06 ppm. Hubungan paparan tembakau rokok dengan fluktuasi konsumsi DO yaitu semakin tinggi dosis tembakau rokok maka tinggi pula fluktuasi konsumsi DO. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 0,282 + 0,0022x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,816. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian yaitu suhu berkisar antara 24,5OC – 27,3OC, pH berkisar antara 5,08 – 8,81dan oksigen terlarut berkisar antara 2,06 ppm – 5,15 ppm. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu paparan tembakau rokok selama masa embrio memberikan pengaruh sangat nyata terhadap perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi DO. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil semakin besar dosis tembakau rokok maka akan semakin mengganggu perkembangan embrio. Sehingga disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai paparan tembakau rokok terhadap ikan zebra stadia larva.