Penerapan Analisis Diskriminan Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

Main Author: Wakhidah, SitiRohmatul
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116686/
Daftar Isi:
  • Industri manufaktur saat ini sangat memprihatinkan. Tahun 2011 sampai tahun 2013 telah terjadi penurunan nilai ekspor, namun sebaliknya nilai impor industri Manufaktur semakin meningkat, sehingga terjadi defisit neraca perdagangan pada tahun 2011-2013. Permasalahan yang harus dihadapi industri Manufaktur ini, tentu akan membawa dampak buruk pada masing-masing perusahaan Manufaktur mulai dari kesulitan keuangan, hingga yang paling buruk dapat mengalami kebangkrutan. Pencegahan kebangkrutan sejak awal sangat berguna bagi perusahaan dan beberapa pihak terkait, seperti investor, pemerintah dan lain-lain. Pencegahan ini dapat berupa prediksi kebangkrutan sejak dini. Dalam penelitian ini sampel akan dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu perusahaan bangkrut, dan perusahaan belum bangkrut. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan terdiri dari empat kategori rasio yaitu likuiditas, profitabilitas, leverage, dan rasio aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan rasio-rasio keuangan yang termasuk dalam rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas dalam membedakan perusahaan pada kelompok perusahaan bangkrut dan kelompok perusahaan tidak bangkrut, dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan diantara variabel independen yang digunakan. Peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, dan data yang digunakan adalah data sekunder yang berbentuk laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan analisis rasio keuangan pada perusahaan Manufaktur, setelah itu dilakukan analisis diskriminan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CR, QR, DR, DER, FATO, TATO, GPM, OPM, dan ROE memiliki nilai signifikansi < 0,05 yang dapat dilihat pada tabel Test Equality Of Group Means, hal ini berarti kesembilan variabel mampu membedakan bangkrut dan tidaknya perusahaan Manfaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Selanjutnya dapat dibuktikan bahwa variabel DER adalah variabel yang paling dominan, hal ini berdasarkan hasil pada output standardized canonical discriminant function yang menunjukkan nilai koefisien variabel DER sebesar 0,523097, Semakin tinggi nilai standar canonical discriminant function, semakin penting (dominan) variabel tersebut dalam membentuk persamaan diskriminan dibandingkan variabel yang lain.