Peran Stakeholder dalam Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional untuk Mewujudkan Pasar yang Berwawasan Lingkungan (Studi Kasus di Pasar Kolpajung, Kabupaten Pamekasan)
Main Author: | Agustina, Mira |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116634/1/PERAN_STAKEHOLDER_DALAM_PENGELOLAAN_SAMPAH_PASAR_TRADISIONAL_UNTUK_MEWUJUDKAN_PASAR_YANG_BERWAWAS.pdf http://repository.ub.ac.id/116634/ |
Daftar Isi:
- Pasar Kolpajung adalah salah satu pasar yang menaruh perhatian pada aspek lingkungan, yaitu dengan mengelola sampah pasar. Pengelolaan sampah merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam mendukung kelestarian lingkungan. Hal ini perlu dilakukan karena sampah yang tidak dikelola dapat menimbulkan dampak buruk bagi manusia dan lingkungan. Namun, dengan adanya pengelolaan sampah, lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, serta hasil pengolahan sampah mengandung nilai ekonomis yang lebih bermanfaat. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peran stakeholder dalam pengelolaan sampah di Pasar Kolpajung untuk mewujudkan pasar yang berwawasan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yang studi kasusnya dilakukan di pasar tradisional Kolpajung, Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini difokuskan pada peran stakeholder dalam pengelolaan sampah di pasar tradisional Kolpajung untuk mewujudkan pasar yang berwawasan lingkungan. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara pada tiga narasumber sesuai dengan interview guide . Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan sampah di Pasar Kolpajung yaitu UPT pasar dan pedagang yang bertugas mengumpulkan sampah, pihak swasta yang bertugas mengolah sampah, dan BLH yang bertugas mengangkut sampah yang tidak dapat diolah untuk dibuang ke TPA. Pengelolaan sampah di Pasar Kolpajung menggunakan cara recycle yang dilakukan dengan memilah sampah organik dan anorganik, menggiling sampah organik, proses composting , penjemuran, proses penggilingan kedua, pengayakan dan pengemasan. Pengelolaan sampah ini menemui beberapa faktor yang menjadi pendukung yaitu keinginan yang kuat dan keseriusan pihak pengelola sampah, sedangkan faktor penghambatnya adalah area pengolahan sampah yang kurang memadai dan kurangnya kepedulian pemerintah daerah. Hasil pengelolaan sampah mengandung nilai ekonomis dan membuat lingkungan pasar menjadi bersih, sehingga memberikan kenyamanan pada penjual dan pembeli. Rekomendasi yang dapat diberikan terkait dengan pengelolaan sampah untuk mewujudkan pasar yang berwawasan lingkungan adalah dengan melakukan pengelolaan sampah anorganik melalui cara re-use , memberikan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memberikan pelatihan, memfasilitasi pengelolaan sampah dengan area pengolahan yang memadai.