Efektifitas Penambahan Koagulan Pendukung Kitosan Pada Koagulasi Menggunakan PAC (Poly Aluminium Chloride) Untuk Penyisihan Asam Humat
Main Authors: | Al Rahma, Ulfia, Rahadini, Dyah Ratri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11662/ |
Daftar Isi:
- Air gambut yang terdapat di daerah Kalimantan dan Sumatera sangat potensial untuk diolah menjadi sumber air bersih karena ketersediannya yang banyak. Air gambut mengandung zat organik yang didominasi oleh senyawa humat. Dimana senyawa tersebut memiliki gugus fungsional seperti –COOH, –OH alkohol, dan -OH fenolat yang melekat pada cincin aromatik kompleks dan bersifat sulit dirombak oleh mikrorganisme atau non biodegradable, sehingga secara alamiah menyebabkan sulit terurainya zat organik dalam air gambut. Proses pengolahan yang paling sederhana adalah koagulasi-flokulasi dengan adanya penambahan koagulan ke dalam air. Salah satu koagulan yang sering digunakan ialah Poly Aluminium Chloride (PAC). Untuk meningkatkan proses pengolahan air dapat dilakukan dengan menambahkan koagulan pendukung berbasis polimer organik. Salah satu polimer organik yang aman dan bersifat biodegradable yaitu kitosan yang dapat meningkatkan persentase penyisihan melalui pembentukan flok – flok yang lebih besar dan padat dengan cepat. Pada penelitian ini, penyisihan asam humat pada sistem koloid asam humat sintetik dilakukan dengan metode koagulasi-flokulasi menggunakan Jar Test. Pada proses koagulasi menggunakan koagulan PAC ini dilakukan dengan variasi pH (6, 7, 8, dan 9) dan konsentrasi koagulan (10, 20, 30, 40, dan 50 ppm) untuk menentukan kondisi optimumnya. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penambahan kitosan, maka pada koagulasi selanjutnya dilakukan dengan dengan variasi konsentrasi koagulan (1,5; 2,5; 3,5; dan 4,5 ppm). Proses koagulasi-flokulasi dilakukan dengan pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit dan pengadukan lambat 30 rpm selama 30 menit. Sistem koloid asam humat hasil koagulasi-flokulasi selanjutnya didiamkan selama 60 menit kemudian dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pada penentuan kondisi optimum menggunakan koagulan PAC, hasil koagulasi menunjukkan bahwa pH dan konsentrasi koagulan dapat mempengaruhi proses koagulasi. Dimana kondisi terbaik diperoleh pada pH 6 dan konsentrasi koagulan PAC 30 ppm dengan persentase penyisihan sebesar 21,95%. Pada proses koagulasi dengan adanya penambahan kitosan menunjukkan hasil yang lebih baik daripada tanpa adanya penambahan kitosan yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya persentase penyisihan menjadi 31,46% dengan konsentrasi kitosan sebesar 2,5 ppm.