Perencanaan Skenario Pengembangan Ekowisata Hutan Mangrove (Studi Pada Ekowisata Mangrove Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya)

Main Author: Muslimawati, Ema
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116600/1/skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/116600/
Daftar Isi:
  • Ekowisata mangrove Wonorejo merupakan sebuah potensi daerah yang dimiliki oleh kota Surabaya sebagai kawasan lindung yang tercantum pada Peraturan Daerah (PERDA) No. 3 Tahun 2007 dengan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Surabaya. Proses pengembangan ekowisata mangrove Wonorejo tersebut dikelola oleh masyarakat Wonorejo dan mendapat dukungan dari pemerintah dan pihak swasta. Ekowisata mangrove Wonorejo memiliki manfaat yang sangat melimpah, sehingga dibutuhkan perencanaan untuk menganalisis dan memberikan gambaran tentang kondisi objek wisata tersebut pada masa mendatang. Tujuannya adalah untuk lebih mengembangkan potensi mangrove Wonorejo yang sesuai dengan aspek lingkungan kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan metode TAIDA. Metode TAIDA adalah langkah-langkah untuk menyusun perencanaan skenario yang terdiri dari tracking, analysing, imaging, deciding dan acting. Penyusunan skenario menggunakan metode TAIDA dilakukan dengan menjelaskan kondisi yang terjadi pada ekowisata mangrove Wonorejo dan dilakukan analisis pada masalah yang sedang dihadapi. Selanjutnya, langkah yang dilakukan adalah membayangkan apa yang akan terjadi dan memutuskan langkah yang akan diambil. Tahap terakhir adalah acting yang tujuannya untuk melaksanakan langkah-langkah yang telah diputuskan oleh pihak-pihak terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemerintah, masyarakat dan pihak swasta telah kerjasama dengan baik. Namun, terdapat kendala dalam proses pengembangnya yaitu pengetahuan masyarakat masih kurang dalam hal melestarikan tanaman mangrove fasilitas yang kurang memadai, yaitu tidak ada transportasi menuju obyek wisata, kondisi jalan yang rusak dan tidak adanya alat pembatas sampah yang datang dari laut. Faktor-faktor tersebut menghasilkan sebuah perencanaan skenario paling baik dan paling buruk untuk ekowisata mangrove Wonorejo yang berpengaruh pada 5 (lima) aspek yaitu ekonomi, politik, sosial, lingkungan dan teknologi.