Peran Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Dalam Pemberdayaan Produsen Jamu (Studi Di Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro,Kecil Dan Menengah Kabupaten Sukoharjo)

Main Author: Pertiwi, NopiBekti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116598/2/SKRIPSI_PDF_NOVI.pdf
http://repository.ub.ac.id/116598/
Daftar Isi:
  • Desa Nguter adalah salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo. Pusat produksi jamu terletak di Dukuh Nguter RT 01 RW 05, Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Hampir semua penduduknya memproduksi jamu dari jamu tradisional sampai industri jamu rumahan yang sudah menggunakan mesin semi modern. Peran pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian penelitian adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Sukoharjo. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara yang dilakukan dengan 8 responden yang terdiri dari 3 pegawai dinas, 4 orang produsen jamu desa Nguter, 1 orang asisten produsen jamu dan 1 orang konsumen, dokumentasi yang berupa foto, dan observasi. Peran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pemberdayaan produsen jamu di Desa Nguter adalah;1) dalam permodalan memberikan bantuan informasi bagaimana mendapatkan modal pada pihak ke tiga yaitu perbankan dan memberi informasi mengenai pengajuan permodalan usaha; 2) dalam pemasaran mengadakan pameran produk jamu; 3) Dalam permasalahan keahlian dalam berproduksi Jamu mengadakan pembinaan Sumber Daya Manusia. Faktor pendukung Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pemberdayaan produsen jamu di Desa Nguter dalam permodalan adalah adanya koperasi jamu yang menaungi semua produsen jamu, dalam pemasaran adanya dukungan pihak-pihak terkait dan dalam permasalahan keahlian dalam berproduksi jamu adanya struktur yang terintegrasi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah Kesulitan permodalan, Keterbatasan sumber daya manusia, Kesulitan pembukuan dan Permasalahan teknis. Dari hasil penelitian, maka penulis memberikan rekomendasi untuk memperhatikan produsen jamu agar lebih berkembang dalam usahanya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan jalinan kerjasama dengan pihak lain yang berkaitan dengan pemberdayaan produsen jamu di desa Nguter.