Manajemen Modal Kerja Yang Efektif Sebagai Upaya Mengendalikan Dan Meningkatkan Likuiditas (Studi kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang terdaftar di BEI periode 2011-2013)

Main Author: Rastanti, AndrianiCita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/116561/1/051406802.pdf
http://repository.ub.ac.id/116561/
Daftar Isi:
  • Manajemen modal kerja menjadi faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi kondisi perusahaan dalam meningkatkan dan mengendalikan likuiditasnya. Modal kerja perusahaan harus tersedia secara cukup untuk kepentingan kegiatan operasi perusahaan. Bila terlalu berlebihan maka akan menyebabkan perusahaan menjadi over likuid sehingga mengakibatkan dana menganggur dan membuang kesempatan untuk memperoleh laba. Sebaliknya, jika modal kerja terlalu rendah akan mengakibatkan tingkat kegiatan yang dilaksanakan lebih rendah dari target yang telah direncanakan perusahaan. Selain itu, dari modal kerja kita dapat melihat kenaikan maupun penurunan yang terjadi pada likuiditas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana manajemen modal kerja perusahaan dan efektivitas manajemen modal kerja guna mengendalikan dan meningkatkan likuiditas perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder di Pojok Bursa Efek Indonesia Universitas Brawijaya Malang dengan obyek laporan keuangan tahunnan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk dan prospektus perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan data berkala (Time-series Analysis) Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis rasio likuiditas perusahaan untuk tiga tahun terakhir yaitu tahun 2011, 2012, dan 2013 mengalami fluktuasi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar dengan aktiva lancar yang tersedia masih cenderung tidak stabil. Selain itu, berdasarkan analisis modal kerja perusahaan mengalami kenaikan pada pengelolaan kas yang mengakibatkan jumlah kas yang ada dalam perusahaan terlalu tinggi sehingga menyebabkan dana menganggur. Sedangkan pada tingkat perputaran piutang yang semakin tinggi maka modal kerja yang tertanam dalam piutang semakin rendah dan membuat semakin cepatnya dana dalam piutang yang berputar dalam perusahaan. Selanjutnya pada tingkat perputaran persediaan terjadi peningkatan pada bahan baku dan barang dalam proses, sedangkan pada barang jadi mengalami penurunan yang semula 115,5 kali pada tahun 2011 menurun menjadi 48,4 kali pada tahun 2013 yang mengakibatkan Average day’s inventory finish good semakin lambat yaitu pada tahun 2011 adalah 3 hari, pada tahun 2012 adalah 5 hari dan pada tahun 2013 adalah 7 hari sehingga kemampuan perusahaan untuk memutar persediaan barang jadi semakin menurun.