Pengaruh Ketidakteraturan Bukaan Rumah Tinggal Satu Lantai Terhadap Kapasitas Beban Gempa
Main Author: | Pertiwi, Naadiyah Widyadhana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/11652/ |
Daftar Isi:
- Desain rumah yang cukup berkembang di Indonesia adalah desain rumah minimalis yang identik dengan ukuran jendela yang besar dan posisi yang tidak teratur. Namun, pemasangan jendela dengan lebar yang melebihi peraturan dapat berpotensi membahayakan penghuni apabila terjadi gempa bumi. Pada Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Tahan Gempa Departemen Pekerjaan Umum telah menyatakan syarat dalam pembangunan rumah tahan gempa, termasuk syarat penempatan serta persentase dari bukaan pintu, dan jendela yang teratur. Dengan analisis persentase bukaan pada rumah tinggal sederhana satu lantai dan menghitung beban gempa rencana, dapat diketahui apakah terdapat ketidakteraturan bukaan pada rumah tinggal serta hubungan antara ketidakteraturan bukaan dengan kemampuan struktur dalam menahan gempa. Analisis beban gempa dilakukan dengan statis ekuivalen sesuai SNI 1726:2012. Jenis bata merah yang digunakan adalah bata merah asal Tulungagung. Objek yang diteliti adalah persentase bukaan pada bangunan rumah tinggal satu lantai, dan kemampuan struktur dalam menahan beban gempa. Analisis dilakukan pada denah rumah tipe 46/90, 50/90, 54/105, dan 70/135 yang terletak di Kota Malang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat ketidakteraturan persentase bukaan pada 4 sampel denah perencanaan bangunan rumah tinggal satu lantai di Kota Malang, dengan Pedoman Teknis. Ketidakteraturan tersebut dapat dilihat dari hasil persentase perbandingan luas bukaan dengan luas dinding pada setiap kuadran yang nilainya tidak memenuhi syarat sebesar 11%-16% dengan rata-rata ±114,75,8%. Pada denah 46/90 didapatkan nilai rata-rata sebesar 19,6%, denah 50/90 sebesar 15,14%, denah 54/105 sebesar 13,42%, dan denah 70/135 sebesar 16,79%. Sedangkan untuk persentase perbandingan luas bukaan dengan luas lantai, dengan syarat nilai 20%-50%, hanya denah tipe 46/90 yang tidak memenuhi persyaratan dengan nilai sebesar 53,4%. Denah rumah tipe 46/90 memiliki persentase bukaan yang paling besar dari keempat sampel dan tidak memenuhi persyaratan, nilai persentase tersebut mengakibatkan nilai simpangan pada denah rumah tipe 46/90 untuk dinding arah X tidak memenuhi pertauran SNI dengan rata- rata nilai 36,31 mm > 30 mm. Sedangkan untuk denah rumah tipe 50/90, 54/105, dan 70/135 nilai simpangan masih memenuhi peraturan SNI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumah dengan lebar bukaan sesuai dengan persyaratan pedoman teknis, memiliki kemampuan struktur yang tinggi dalam menahan beban gempa.