Analisis Peningkatan Kepatuhan Wajib Pajak Sebelum dan Sesudah Penerapan Modernisasi Administrasi Perpajakan (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama se Malang Raya)
Main Author: | Fajarwati, RiskaNoer |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116502/1/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/2/COVER-DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/3/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/3/DAFTAR_PUSTAKA-LAMPIRAN.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/3/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/4/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/5/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/116502/ |
Daftar Isi:
- Modernisasi administrasi perpajakan merupakan produk dari adanya reformasi perpajakan yang telah, sedang dan terus bergulir. Adanya modernisasi administrasi perpajakan ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan sukarela dari Wajib Pajak dikarenakan telah diberlakukannya Self Assessment System yang mengharuskan Wajib Pajak melakukan kewajiban perpajakannya sendiri. Kepatuhan Wajib Pajak merupakan isu penting dimana dengan adanya kepatuhan sukarela Wajib Pajak merupakan kunci utama berhasilnya Self Assessment System. Kepatuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan material. Selain itu dengan adanya kepatuhan sukarela yang tinggi diharapkan bisa meningkatkan penerimaan negara dari sektor perpajakan serta meningkatkan kemandirian bangsa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menyebar kuesioner kepada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama se Malang Raya (KPP Pratama Malang Selatan, KPP Pratama Malang Utara, KPP Pratama Singosari, dan KPP Pratama Kepanjen). Sampel dipilih berdasarkan beberapa kriteria (purposive sampling) sehingga tidak semua Wajib Pajak dapat mengisi kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan Uji t Berpasangan (paired sample t test). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Terdapat perbedaan signifikan yang meningkat kepatuhan formal sebelum dan sesudah penerapan modernisasi administrasi perpajakan dengan nilai |t hitung| > t tabel (38,722 > 1,984) atau nilai signifikansi < tingkat kesalahan (0,000<0,05). 2) Terdapat perbedaan signifikan yang meningkat kepatuhan material sebelum dan sesudah penerapan modernisasi administrasi perpajakan dengan nilai |t hitung| > t tabel (18,740 > 1,984) atau nilai signifikansi < tingkat kesalahan (0,000<0,05). 3) Terdapat perbedaan signifikan yang meningkat variabel kepatuhan sebelum dan sesudah penerapan modernisasi administrasi perpajakan dengan nilai |t hitung| > t tabel (36,727 > 1,984) atau nilai signifikansi < tingkat kesalahan (0,000<0,05). Saran bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel peningkatan penerimaan pajak, menambah tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh masing-masing elemen modernisasi yang dapat meningkatkan kepatuhan.