Efektivitas Program Surabaya Single Window (Ssw) Dalam Pelayanan Publik Perspektif E-Government (Studi tentang Perijinan Online di Kota Surabaya)
Main Author: | Gati, RindriAndewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/116445/1/RINDRI_A_GATI_-_FIA_-_105030500111002_full.pdf http://repository.ub.ac.id/116445/ |
Daftar Isi:
- Pelayanan perijinan umumnya lama dan berbelit. Hal ini pernah terjadi di Surabaya dan mengakibatkan tingkat investasi menjadi turun pada tahun 2010. Untuk mengatasi masalah tersebut, diluncurkan program Surabaya Single Window (SSW) dengan portal ssw.surabaya.go.id. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis efektivitas dan kendala yang dihadapi Program SSW dalam hal perijinan online di Kota Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif deskriptif, bertempat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya. Penelitian ini berfokus kepada efektivitas program SSW dalam rangka perijinan online oleh Pemerintah Kota Surabaya dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SSW. Analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman, dimulai dengan pengumpulan data, pemisahan data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem perijinan online ini mampu memangkas birokrasi dan meminimalisir tatap muka yang berbau KKN, serta menciptakan sistem birokrasi yang transparan. Tampilan website-nya simpel, namun dengan perbedaan tingkat penguasaan teknologi di masyarakat membuat tidak semua kalangan bisa menikmati layanan ini. Program SSW memberikan manfaat kepada pihak terkait yaitu masyarakat, pemerintah, dan pelaku di sektor usaha. Sosialisasi program dilakukan dengan mengundang stakeholder terkait, pengadaan publikasi melalui banner dan pamflet, dan media sosial Facebook bekerjasama dengan Media Center Pemkot Surabaya. Pengawasan program dilakukan melalui koordinasi antar SKPD terkait minimal dua kali dalam sebulan atau lebih Selama pengoperasian, program ini terhambat oleh tingkat penguasaan IT di masyarakat yang masih rendah, kendala teknis operasional, SDM, dan budaya birokrasi. Rekomendasi yang diajukan adalah dengan melakukan optimalisasi pelatihan TIK melalui program Broadband Learning Center (BLC), membenahi infrastruktur komputer dan jaringan, pelatihan SDM, mengubah budaya birokrasi yang lambat, dan komitmen dari pimpinan daerah yang kuat.